
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Jurusan Perhotelan dan Pariwisata
Juni 16, 2025
10 Skill Penting yang Wajib Dimiliki Lulusan Perhotelan
Juni 16, 2025Ilustrasi tempat spa. Sumber Gambar: Pexels/Pixabay
Ada hikmahnya ternyata selama pandemi COVID-19 melanda dunia, banyak aspek kehidupan yang berbenah sekaligus berubah. Salah satunya adalah perubahan paradigma masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Tren wisata kini tidak hanya sekadar tentang hiburan dan eksplorasi destinasi, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosional. Wellness Tourism menjadi salah satu tren dalam industri hospitality yang bertujuan untuk menghadirkan pengalaman perjalanan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan secara holistik.
Melansir Global Wellness Institute, Wellness Tourism merupakan pertemuan dua industri besar yang terus berkembang dengan nilai triliunan dolar, yaitu pariwisata dan kesehatan. Kesehatan holistik serta pencegahan penyakit semakin menjadi pusat pengambilan keputusan konsumen. Saat ini, banyak orang yang ingin tetap menjalani gaya hidup sehat dan rutinitas kebugaran mereka meskipun sedang bepergian.
Sejalan dengan tren tersebut, hotel dan spa semakin bergeliat dengan menghadirkan berbagai layanan dan fasilitas yang mendukung kesehatan serta kebugaran wisatawan, seperti program detoksifikasi, yoga retreat, hingga spa berbasis terapi alami. Artikel ini akan mengupas tuntas konsep wellness tourism sebagai tren dalam industri hospitality, peran hotel dan resort dalam mendukungnya, serta berbagai elemen utamanya. Simak penjelasannya berikut ini yuk sobat UMN!
1. Elemen Utama dalam Wellness Tourism
Wellness tourism bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah pengalaman yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan tubuh dan pikiran. Dalam perjalanan ini, ada beberapa elemen utama yang menjadi fondasi, seperti aktivitas fisik, pola makan sehat, perawatan diri, serta lingkungan yang mendukung ketenangan jiwa. Aktivitas fisik bisa berupa yoga di tengah alam terbuka, hiking di pegunungan, atau sesi meditasi yang menenangkan. Sementara itu, pola makan sehat menjadi bagian penting, di mana resort dan hotel yang fokus pada wellness tourism biasanya menyediakan makanan berbasis organik, bebas bahan pengawet, dan disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tamu.
Selain itu, perawatan diri juga menjadi faktor penting dalam wisata kesehatan. Spa dengan terapi holistik seperti pijat refleksi, akupuntur, hingga hidroterapi sering kali menjadi daya tarik utama. Tidak hanya itu, lingkungan yang mendukung suasana damai seperti resort di tengah hutan, tepi pantai, atau di area pedesaan jauh dari kebisingan kota juga semakin diminati. Elemen-elemen ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan pengalaman yang bukan hanya sekadar liburan, tetapi juga proses pemulihan diri secara menyeluruh.
2. Banyak Orang Mencari Tempat untuk Relaksasi dan Penyegaran Diri
Di tengah gaya hidup modern yang penuh tekanan, banyak orang merasa kelelahan secara fisik maupun mental. Rutinitas harian yang sibuk, paparan teknologi tanpa henti, serta tekanan pekerjaan sering kali membuat seseorang kehilangan keseimbangan dalam hidupnya. Inilah alasan utama mengapa semakin banyak orang mencari tempat untuk relaksasi dan penyegaran diri. Mereka ingin sejenak melepaskan diri dari segala distraksi, menemukan ketenangan, dan mengembalikan energi yang terkuras. Wellness tourism hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin mengisi ulang tenaga sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
Ketika seseorang memilih untuk berlibur ke tempat yang menawarkan ketenangan, mereka tidak hanya ingin menikmati pemandangan indah, tetapi juga mengalami perbaikan dalam kondisi fisik dan mental mereka. Tempat-tempat seperti retreat yoga di Bali, spa di pegunungan Swiss, atau resort dengan konsep digital detox semakin diminati. Tidak hanya menawarkan suasana yang damai, destinasi ini juga memberikan program khusus yang membantu tamu merasa lebih rileks dan seimbang. Pada akhirnya, tren ini menunjukkan bahwa liburan tidak lagi sekadar tentang bersenang-senang, tetapi juga menjadi investasi bagi kesehatan dan kebahagiaan jangka panjang.
3. Peran Hotel dan Resort dalam Wellness Tourism
Hotel dan resort kini tidak lagi hanya menjadi tempat menginap, tetapi juga bertransformasi menjadi pusat pengalaman wellness. Banyak hotel mulai menyediakan fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat, seperti gym dengan instruktur pribadi, kelas meditasi, serta spa dengan berbagai jenis terapi relaksasi. Selain itu, mereka juga menawarkan pengalaman yang lebih personal, dimana tamu dapat memilih program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, ada hotel yang menawarkan paket retreat detox dengan kombinasi yoga, diet sehat, dan terapi alami untuk membantu tamu melepaskan racun dalam tubuh mereka.
Selain fasilitas kesehatan, lingkungan hotel dan resort juga dirancang untuk menciptakan atmosfer yang mendukung ketenangan dan kesejahteraan. Arsitektur yang menyatu dengan alam, desain kamar yang menenangkan, serta suasana yang jauh dari kebisingan menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan wellness. Bahkan, beberapa resort menyediakan konsultasi dengan ahli kesehatan, seperti nutrisionis dan terapis, untuk memastikan setiap tamu mendapatkan pengalaman yang benar-benar bermanfaat bagi kesehatannya. Dengan pendekatan ini, hotel dan resort tidak hanya menjadi tempat menginap, tetapi juga bagian dari perjalanan transformasi kesehatan tamu mereka.
4. Tren Populer dalam Wellness Tourism
Seiring meningkatnya minat terhadap wellness tourism, berbagai tren baru bermunculan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan. Salah satu tren yang berkembang pesat adalah digital detox retreat, di mana tamu diajak untuk melepaskan diri dari perangkat teknologi dan menikmati kehidupan yang lebih mindful. Di retreat ini, tidak ada akses Wi-Fi, tidak ada media sosial, dan tamu diajak untuk lebih terhubung dengan alam serta diri sendiri. Konsep ini semakin diminati oleh mereka yang merasa terbebani dengan ketergantungan pada teknologi dan ingin kembali merasakan ketenangan tanpa distraksi digital.
Selain itu, mindfulness travel juga menjadi tren yang banyak dicari. Wisata ini berfokus pada keseimbangan mental dan emosional melalui berbagai aktivitas seperti meditasi, terapi pernapasan, serta journaling reflektif. Banyak resort yang kini menawarkan program wellness berbasis mindfulness dengan pendekatan holistik, seperti kombinasi meditasi, pola makan sehat, serta aktivitas outdoor yang menenangkan. Dengan tren seperti ini, wellness tourism tidak hanya menjadi sekadar perjalanan, tetapi juga proses pemulihan dan penguatan diri yang membantu seseorang mencapai ketenangan yang lebih dalam.
5. Andil Mahasiswa Perhotelan dalam Menyongsong Tren Wellness Tourism
Sebagai mahasiswa perhotelan, kamu memiliki peran strategis dalam menghadapi tren wellness tourism yang semakin berkembang. Tren ini bukan hanya sekadar menawarkan pengalaman menginap yang nyaman, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan wisatawan. Dalam hal ini, kamu perlu memahami bahwa industri hospitality tidak lagi hanya tentang layanan standar seperti kamar yang bersih atau makanan yang lezat, tetapi juga tentang bagaimana menghadirkan pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas hidup tamu. Dengan ilmu yang kamu pelajari di perkuliahan, mulai dari manajemen perhotelan hingga pelayanan tamu, kamu bisa ikut berkontribusi dalam menciptakan inovasi layanan wellness, seperti program retret kesehatan, spa berbasis terapi holistik, hingga pengalaman kuliner sehat yang mendukung gaya hidup tamu.
Selain itu, sebagai mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di bidang perhotelan, kamu juga bisa berperan dalam merancang strategi pemasaran yang menarik bagi wisatawan wellness. Mengingat wellness tourism sangat berorientasi pada pengalaman personal, kamu bisa menggali tren seperti digital detox retreat, program mindfulness, atau konsep eco-friendly hospitality. Dengan pemahaman tentang kebutuhan wisatawan modern, kamu bisa berkontribusi dalam menciptakan layanan yang lebih inklusif, seperti menyediakan pilihan makanan berbasis diet khusus atau menghadirkan aktivitas yang mendukung keseimbangan fisik dan mental. Lebih jauh, kamu juga bisa memanfaatkan teknologi seperti aplikasi mobile untuk memberikan layanan personalisasi bagi tamu, memastikan bahwa mereka mendapatkan pengalaman wellness yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.
Tren industri hospitality harapannya bisa fokus pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu. Dalam konsep Wellness Tourism, hotel dan resort kini semakin menitikberatkan pada pengalaman holistik yang mencakup kesehatan fisik, mental, dan emosional tamu, seperti program retreat, spa terapi, hingga pola makan sehat berbasis nutrisi yang seimbang.
UMN sendiri membuka program studi D3 Perhotelan yang mana menitikberatkan pada penguasaan keterampilan operasional perhotelan serta pemahaman mendalam tentang tren industri hospitality, termasuk konsep wellness tourism yang semakin berkembang.
Tidak hanya itu, D3 Perhotelan UMN juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari Business Management and Entrepreneurship dan Service Marketing and E-commerce guna menunjang hardskill mereka di bidang service and hospitality. Melalui mata kuliah-mata kuliah tersebut, mereka tidak hanya dipersiapkan untuk bekerja di dunia perhotelan tetapi juga diberikan peluang untuk dapat menjadi wirausahawan dengan membuka bisnisnya sendiri di bidang service and hospitality.
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang informasi menarik lainnya melalui official website UMN. Di website tersebut kamu juga bisa memilih prosedur pendaftaran online sesuai dengan kriteriamu. Yuk, daftar sekarang dan mulai karir kamu bersama UMN!
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id