
UMN Lebarkan Kolaborasi Dengan INIT International, Belanda
Mei 28, 2025
Seminar Lokakarya Biodiversity UI Greenmetric bersama kampus-kampus di Indonesia (Dok. UMN)
Tangerang – Pada Rabu, (28/05/2025) Rektor UMN Dr. Ir. Andrey Andoko, M.Sc., turut hadir dalam seminar Lokakarya Biodiversity UI Greenmetric. Seminar ini juga dihadiri oleh tiga narasumber lainnya Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc., selaku Rektor Universitas Medan Area, Ika Listiana, M.Si., selaku Sekretaris Tim Pengembangan Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan UIN Raden Intan Lampung, Dr. Eva Anggraeni selaku Direktur Konservasi Global IPB University.
Seminar ini mengangkat tema tentang “Doing SDGs in Higher Education: The Story of Our Institution and Society”, seminar ini diadakan oleh Universitas Medan Area bersama dengan UI Green Metric. Seminar ini berisikan tentang berbagi pengetahuan tentang berkelanjutan dari masing-masing perwakilan universitas.
“Dalam UI Green Metric ada enam kriteria dan indikator yang berkaitan dengan sustainable development goals. Dengan melaksanakan kriteria yang ada bapak dan ibu turut mengikuti keberlanjutan di kampus masing-masing, dan diharapkan dengan kriteria dan indikator ini bisa memotivasi kita semua agar lingkungan kampus bisa menjadi berkelanjutan”, ucap Dr. Junaidi, S.S., M.A., selaku Vice Chair, UI Green Metric World University Rankings.
Salah satu indikator yang penting bagi Junaidi adalah setting infrastructure, Junaidi ingin mendorong kebijakan dan program-program tentang lingkungan hijau di kampus dan kriteria ini sendiri terkait konservasi flora, fauna, wildlife, dan resources.
“Saya harap bapak ibu memonitor evaluasi dan mengembangkan program-program terkait konservasi tidak hanya flora, tapi juga fauna dan sumber daya yang lain. Selain itu juga mendata masing-masing flora dan fauna serta fasilitas hal ini nantinya akan sangat berguna untuk memperhitungkan clusternya”, tambah Junaidi
Dalam penilaian setting infrastructure conservation program terdapat lima penilaian berdasarkan persentase, Kampus UMN sendiri termasuk dalam perhitungan 75% yang artinya UMN berhasil mengimplementasikan program konservasi ini dan termasuk pada gold cluster. Dalam kegiatan ini Dr. Ir. Andrey Andoko, M,Sc., selaku Rektor UMN, turut memberikan informasi terkait infrastruktur dan konservasi di UMN.
““UMN adalah kampus yang berdiri di tengah kota, lahan kita memang tidak terlalu besar tapi kami memanfaatkan lahan yang ada sebaik mungkin. Sejak awal Kampus UMN dibangun kita menerapkan konsep kampus ramah lingkungan, dalam hal ini UMN mendapat urutan 128 di UI Green Metric dan kampus paling hijau di tangerang, selain itu dua gedung di UMN juga memenangkan gedung hemat energi se-Asean”, ucap Andrey.
Andrey juga menjelaskan bagaimana UMN berkomitmen dalam Sustainable Development Goals, dan semua kegiatan akademik dan non-akademik di UMN harus mencantumkan SDG sebagai luaran kegiatan. Banyak hal yang dilakukan UMN untuk mendukung program ramah lingkungan ini yakni memanfaatkan ventilasi alami, penghematan energi, dan daur ulang limbah kering dan limbah basah.

Andrey dalam pemaparan materi mengenai keberlanjutan di UMN (Dok. UMN)
“Kampus UMN mengusung konsep ‘every space is a learning space’, sehingga UMN dibangun dengan asri dan minim penggunaan AC. Hal ini karena UMN banyak menanam variasi pohon, sehingga Kampus UMN teduh dan nyaman untuk mahasiswa”, tambah Andrey.
Terkait konservasi lingkungan UMN tidak hanya banyak flora saja tapi juga ada berbagai fauna, mulai dari burung, ular, lebah, kelelawar, tupai, dan masih banyak lagi. Namun tentunya UMN masih menjaga keamanan dan keselamatan mahasiswa, dan sekiranya yang membahayakan terpaksa untuk dilepas.
“Saat ini kami sedang melakukan beberapa strategi baru, seperti pengelolaan limbah makanan kantin menjadi eco enzyme, dan juga berkolaborasi dengan berbagai lembaga salah satunya KEHATI untuk penanaman bambu dan aksi nyata mahasiswa pada daerah-daerah yang berkolaborasi dengan UMN”, tambah Andrey.
Seminar ini juga diisi oleh tiga narasumber lainnya dari masing-masing perwakilan universitas yang juga memaparkan informasi tentang strategi keberlanjutan di universitas masing-masing.
“Keanekaragaman hayati adalah keragaman bentuk kehidupan di bumi mencakup keanekaragaman genetik, spesies, dan ekosistem. Universitas Medan Area (UMA) adalah salah satu kampu di Sumatera Utara yang sampai hari ini masih concern dengan isu lingkungan dan hal ini sebagai komitmen kami dan yayasan”, ucap Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc., selaku Rektor UMA.
Dadan sendiri ingin membangun kampus yang nyaman untuk mahasiswa dan sekaligus memberi kontribusi dalam menjaga lingkungan baik melalui kebijakan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Seminar ini dilanjutkan oleh narasumber kedua Ika Listiana, M.Si., selaku Sekretaris Tim Pengembangan Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan UIN Raden Intan Lampung.
“Kampus kami menerapkan ISO 14001, dalam manajemen ini kita bekerjasama dengan unit-unit kerja yang ada di dalam kampus, hal ini agar kita semua bisa memiliki pemikiran yang sama terkait berkelanjutan. Ada juga penilaian lainnya yakni EMA, dan kami menggagas kategori baru sendiri yakni sanitasi, jadi kami menjaga kebersihan toilet, mushola, dan lingkungan”, ucap Ika.
Selain itu di Kampus UIN Raden Intan Lampung juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait lingkungan, bagi Ika kolaborasi merupakan salah satu bentuk berkelanjutan dan harus dilakukan agar sama-sama menguntungkan Seminar ini dilanjuti dengan narasumber terakhir Dr. Eva Anggraeni selaku Direktur Konservasi Global IPB University.
“Setiap kampus memiliki strategi yang berbeda-beda namun tujuan kita tetap sama yakni mendorong konservasi lingkungan dan meningkatkan biodiversitas. IPB memiliki visi techno-socio entrepreneurial. Untuk mewujudkan visi ini IPB menunjukan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan”, ucap Eva.
Eva juga mengatakan bahwa saat ini IPB mengintegrasikan direktorat perencanaan kampus berkelanjutan dan membangun satu unit yang mengintegrasikan semuanya. Kampus IPB tersebar di beberapa daerah, sehingga IPB memanfaatkan segala fasilitas yang ada termasuk hutan tidak hanya untuk mahasiswa dan dosen tapi juga ingin berdampak di masyarakat.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.