
Kunjungan Industri UMN ke PT Bank Maybank Indonesia
Juni 7, 2025
DQLab UMN Luncurkan AI Training Center : Dari “Concern Menjadi Confidence” untuk Sukses Adaptasi AI yang Nyata dan Terjangkau
Juni 9, 2025
Foto Bersama Kegiatan Pahlawan Siaga Bencana
(Dok. PASIAGANA)
Lebak, 24 Mei 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan wawasan guru-guru di Desa Situregen terhadap bencana alam gempa bumi dan tsunami serta ancamannya, Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) bersama mahasiswa Humanity Project Batch VI Universitas Multimedia Nusantara berhasil menyelenggarakan kegiatan pelatihan guru Pahlawan Siaga Bencana (PASIAGANA). Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 24 Mei 2025 di MTs Mathla’ul Anwar, Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Lebak, Banten. Kegiatan ini ditujukan dan diikuti oleh 21 orang guru dari Desa Situregen yang belum pernah menerima pelatihan mitigasi bencana.
Kegiatan PASIAGANA melibatkan berbagai program edukasi mitigasi bencana, antara lain:
- Edukasi Mitigasi Bencana: Pemaparan materi mitigasi bencana yang meliputi konsep dasar bencana alam, sejarah, ancaman, cara mengantisipasi, dan hal-hal yang perlu dilakukan jika gempa bumi dan tsunami terjadi, serta pertolongan pertama dasar. Termasuk pelatihan implementasi konsep dasar evakuasi, yaitu simulasi pelatihan konsep “Drop, Cover, Hold” gempa bumi dan penerapan konsep “20-20-20” tsunami.
- Sosialisasi Peta Evakuasi Interaktif yang dirancang khusus berdasarkan kondisi geografis MTs Mathla’ul Anwar dan sekitarnya. Sosialisasi ini dilakukan melalui pemaparan materi tentang simbol-simbol penting dalam peta evakuasi, arti warna zona rendaman tsunami, titik kumpul, jalur aman, dan lokasi Tempat Evakuasi Akhir. Guru diajak untuk mempraktikkan pembacaan peta, mengenali arah jalur evakuasi dari ruang kelas menuju titik aman, dan berlatih mengarahkan siswa secara sistematis. Peta disajikan dalam format edukatif dengan desain visual yang ramah anak dan mudah dipahami, serta dilengkapi modul pendukung literasi peta.
- Pameran Photobook “Urang Situregen: Tatag Ngamumule’ Lembur” yang dirancang dengan berisikan pembahasan mengenai mitigasi dan kesiapsiagaan bencana yang berfokus di Desa Situregen yang berada di wilayah rawan gempa bumi dan tsunami. Photobook ini menceritakan bagaimana orang (masyarakat) Situregen yang gagah teguh menjaga desanya, tanah kelahirannya, dari ancaman dengan membangun mitigasi dan kesiapsiagaan.
Kegiatan Pahlawan Siaga Bencana muncul sebagai program Humanity Project yang merupakan hasil dari kemitraan antara Gugus Mitigasi Lebak Selatan dan Universitas Multimedia Nusantara. Humanity Project sendiri merupakan tugas akhir mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UMN. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Desa Situregen.
Kegiatan ini diinisiasi saat mahasiswa anggota Pahlawan Siaga Bencana melihat banyaknya sekolah yang belum mengajarkan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di Desa Situregen. Sebagian dari Desa Situregen berada di zona merah tsunami. Hal ini berarti Desa Situregen akan terdampak secara signifikan jika tsunami terjadi. Maka, edukasi mitigasi bencana seharusnya menjadi hal yang sangat penting untuk diimplementasikan di sekolah-sekolah.
Project Manager dari Pahlawan Siaga Bencana, Jesslyn Tjandra Kristanto menyampaikan harapannya untuk dapat menambah kesadaran dan wawasan guru-guru terkait mitigasi bencana agar dampaknya juga sampai ke murid-murid di sekolah-sekolah dan masyarakat setempat.
“Pahlawan Siaga Bencana menarget guru-guru untuk membentuk rantai edukasi yang berkelanjutan dan tidak berhenti saat kegiatan selesai. Harapannya guru-guru dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan edukasi mitigasi bencana ke murid-muridnya dan masyarakat setempat.” ujar Jesslyn, Project Manager Pahlawan Siaga Bencana.
Anggota National Tsunami Ready Board, Bapak Irwan Fakhruddin, selaku narasumber kegiatan PASIAGANA pun menyampaikan “Harapannya pengelolaan resiko bencana bencana bisa dikelola secara mandiri dan terstruktur dengan ibu ibu dan bapak bapaknya sebagai pusatnya.”
Guru-guru yang menjadi peserta pun memberikan umpan balik yang positif karena PASIAGANA merupakan inisiasi pelatihan mitigasi bencana pertama di Desa Situregen.
“Alhamdulillah dapat ilmu yang banyak tentang yang namanya mitigasi bencana jadi saya ada sedikit bekal untuk mempersiapkan diri dan mengajak anak-anak, apalagi Mts Cisiih ini mungkin adalah jalur yang akan terkena bencana tsunami,” ujar Ibu Enok Liska Listiyani, salah seorang guru peserta kegiatan PASIAGANA.

Guru-Guru membaca “Modul Siaga Bencana Alam” (Dok. Lian Marella Cahyadi)
Penulis : Jesslyn Tjandra Kristanto
Penyunting : Yvest Tanno
—
Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang mitigasi bencana sebagai bentuk kemanusiaan di daerah Lebak Selatan, Banten. Didirikan pada tahun 2020, GMLS hadir sebagai wujud kepedulian masyarakat lokal terhadap ancaman bencana alam, khususnya tsunami. Dengan visi “Masyarakat Lebak Selatan yang Siaga dan Tangguh Menghadapi Potensi Bencana Alam, GMLS melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan program Tsunami Ready dan Community Resilience. Hingga saat ini, GMLS telah mencatat berbagai pencapaian, salah satunya membantu Desa Panggarangan meraih status “Tsunami Ready Community” dari IOC-UNESCO, dan menjadi pionir dalam upaya membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana di wilayah Banten. Untuk informasi lebih lanjut, mohon kunjungi www.gmls.org atau @gugusmitigasibaksel.
Kontak Media
Yvest Tanno
Media Relations Manager
Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Telp. +62 895-1880-6387