
Mahasiswa UMN Borong Prestasi di Dua Kompetisi Teknologi Nasional APTIKOM 2025
Oktober 7, 2025
Mahasiswa Program Studi Informatika UMN Linda Sundoko memberikan pemaparan terkait karya ilmiahnya dalam ajang kompetisi internasional “Seminar Pembelajaran Sepanjang Hayat (SPSH) 2025.
TANGERANG — Mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Multimedia Nusantara (UMN) angkatan 2022, Linda Sundoko, berhasil meraih Best Presentation Award dalam ajang “Seminar Pembelajaran Sepanjang Hayat (SPSH) 2025 – Lifelong Learning Conference” yang digelar secara internasional pada 1–2 Oktober 2025.
Kegiatan SPSH 2025 merupakan konferensi paper internasional yang diselenggarakan oleh Kolej Komuniti Masjid Tanah di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, dengan peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, hingga profesional industri. Linda berpartisipasi secara daring melalui platform Google Meet.
“Jadi, ini kegiatan paper conference. Saya itu menghadirinya secara online lewat Google Meet dan untuk room saya itu isinya memang students. Di sana, kita bergantian mendengarkan dan mempresentasikan paper yang kita buat,” jelas Linda.
Karya tulis ilmiah yang ia bawakan berjudul “Enhancing Social Media Cybersecurity: Hoax Detection on Facebook via Markov Chain Monte Carlo”. Dalam risetnya, Linda merancang sistem deteksi hoaks berbasis machine learning (ML) menggunakan algoritma Markov Chain Monte Carlo, dilengkapi dengan tinjauan literatur yang mendukung rancangan tersebut.
Ia menjelaskan, motivasi utama di balik penelitian ini adalah untuk membantu mitigasi penyebaran hoaks di Indonesia.
“Harapan saya tentunya agar masalah hoaks di Indonesia dapat dimitigasi lebih baik. Sudah banyak kok sebenarnya ML-based hoax detection system, tapi seperti yang kita lihat pengaplikasiannya masih sangat minim di Indonesia,” ujarnya.
Linda mengaku tidak menyangka dapat meraih penghargaan Best Presentation Award di tingkat internasional.
“Agak tidak menyangka juga soalnya PPT [Power Point] saya minimalis. Yang menghadiri awarding-nya itu dosen saya yang di Malaysia. Jadi, dia yang memberitahu di grup WA. Bangga, tapi deg-degan juga. Ini internasional soalnya. Masa sih? gitu,” kata Linda.
Selama sesi presentasi, Linda juga menerima pertanyaan dari juri internasional yang menanggapi risetnya secara positif. “Tanggapannya positif dan menurut saya dibandingkan presenter lain, pertanyaan saya cukup mudah. Mereka juga menyemangati saya untuk ke depannya dan kelanjutan penelitian saya,” katanya.
Dari sisi pengalaman pribadi, Linda menilai konferensi ini memberinya pelajaran berharga. Bagi Linda, keikutsertaan mahasiswa Indonesia dalam forum akademik internasional, seperti SPSH, memiliki kontribusi besar untuk pengembangan diri maupun reputasi kampus.
“Kontribusinya tentu memberikan closure baik nama Indonesia di luar negeri, namun juga closure bagi mahasiswa dan dosen. Tentunya membuka ruang yang lebih luas untuk kolaborasi secara internasional,” tutupnya.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.