
Prestasi Mahasiswa UMN yang Bikin Bangga Kampus!
Agustus 31, 2025
10 Tren Custom Software Development di Industri & Akademik
September 1, 2025
Foto bersama jajaran dosen fakultas bisnis bersama Wang Yi (Dok. UMN)
TANGERANG – Pada tanggal 29 Agustus 2025, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan sesi berbagi pengetahuan tentang Transformasi Ekonomi China Menuju Menjadi Kekuatan Ekonomi Industri Terkemuka di kampus UMN. Sesi berbagi ini mengundang Wang Yi, Associate Professor dari Wuhu Vocational Technical University, China, dan anggota Komite Asosiasi Pasar Teknologi China, sebagai pembicara.
“Hari ini, merupakan kehormatan bagi saya untuk berbagi pengetahuan dengan para dosen. Ini adalah hari yang sangat baik, dan kampus ini adalah tempat yang sangat indah,” kata Wang membuka sesi. Ia kemudian membagikan beberapa momen historis dan monumental China sepanjang tahun-tahun sebelumnya.
Wang menjelaskan bahwa China telah mengubah strateginya tahun ini. China tidak mengikuti cara dan saran Amerika Serikat dan Eropa. Oleh karena itu, tahun ini, PDB China tumbuh sangat cepat meskipun mengalami kesulitan saat pandemi COVID-19 terjadi. Kedua, China ingin lebih terlibat dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Tahun ini, China tidak akan bergantung pada Amerika Serikat, Eropa, atau tempat lain. Semua yang kita gunakan dan semua produk kita adalah milik kita sendiri,” kata Wang.
Produksi Energi dan Pertumbuhan Industri China
Wang membagikan berita terbaru China, yaitu konsumsi listriknya. Pada Juli 2025, konsumsi listrik total China melampaui angka satu triliun kilowatt-jam untuk pertama kalinya, mencapai 1,02 triliun kilowatt-jam (kWh). Ini sangat mengesankan karena konsumsi listrik merupakan salah satu indikator utama kekuatan ekonomi, ketahanan, dan stabilitas. China juga menjadi negara pertama di dunia yang mencapai tingkat konsumsi listrik ini.
“Satu bulan konsumsi listrik China setara dengan konsumsi listrik Prancis dan Jerman sepanjang tahun. China adalah kekuatan listrik, adalah raksasa industri,” kata Wang.
Dinamika Perdagangan Global China
Berdasarkan klasifikasi industri PBB (UN), China memiliki sistem industri yang lengkap, dengan 41 kategori utama, 207 kategori menengah, dan 666 kategori kecil.
“Inilah mengapa Amerika tidak menyukai China. Mereka ingin China hanya menjadi produk penjualan dan mengendalikan China, tetapi China tidak mendengarkan Amerika. Jadi, kita berperang dengan China, perang teknologi,” kata Wang. Dia kemudian menunjukkan dan menjelaskan sebuah kota di China bernama Yiwu di Provinsi Zhejiang, di mana orang dapat menemukan setiap produk yang mereka inginkan, mulai dari produk umum hingga tas mewah hingga teknologi.
Pemerintahan China dan Partisipasi Publik
Politik China tidak berfokus pada ekonomi, tetapi orang-orang diutamakan.
“China sangat jelas tentang PDB, PDB adalah untuk rakyat. Hal utama adalah agar orang-orang mendapatkan kehidupan terbaik. Anda tahu, China memiliki 1,5 miliar penduduk. China memastikan bahwa orang-orang ini dapat hidup bahagia dan sejahtera. Butuh bertahun-tahun dan banyak uji coba untuk menemukan cara yang benar,” kata Wang.
Pembahasan mengenai sistem politik China juga muncul. “Di China, sistem politik menggunakan sistem komunis. Di Indonesia, ada banyak partai; itu adalah demokrasi. Menurut Anda, mana yang lebih baik? Di Indonesia sering terjadi demonstrasi, sedangkan di China hal itu tidak diizinkan,” tanya seorang peserta.
Wang berbagi bahwa ia melihat banyak orang Indonesia berkonflik dengan pemerintah, tetapi di China, masyarakat China mengirimkan saran mereka secara online, dan pemerintah memantau dan mendiskusikan saran-saran tersebut setiap hari.
“Pemerintah China akan mendiskusikan setiap bulan atau minggu untuk menemukan solusi. Mungkin Anda mengatakan (China) bukan demokrasi, tetapi jika Anda datang ke China, Anda akan menemukan China memiliki demokrasi. Mereka mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan segala hal untuk rakyat. Di China, rakyat dan pelayanan untuk rakyat adalah yang utama,” jelas Wang.
Banyak topik lain dibahas, seperti strategi China dalam kerja sama, strategi pertumbuhan eksponensial di China, mendorong kewirausahaan di kalangan pemuda, kontribusi penelitian dan akademik di China, dan lain-lain. Kuliah umum tersebut berjalan lancar dengan sesi tanya jawab yang menarik.
“Dalam sejarah nyata, China adalah pemimpin dunia. Namun, China tidak suka membicarakan kontribusi China, kita selalu membicarakan 400 tahun yang hilang. Tujuan pemerintah China adalah menjadi yang pertama di dunia,” ucap Wang mengakhiri presentasinya.
By Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.