
Rencang Ajak Warga Desa Ciakar Cegah Stunting Lewat Program CEMARA
Juli 21, 2025
Foto bersama jajaran UMN, KBRI Timor-Leste dan Peserta Pelatihan Digital Journalism (Dok. UMN)
Timor Leste (21/07/2025) – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bersama KBRI Indonesia di Timor Leste menggelar pelatihan Digital Journalism untuk para jurnalis di Timor Leste. Pelatihan Digital Journalism ini ditujukan untuk awak media dari TATOLI Agência Noticiosa de Timor-Leste (Kantor Berita Nasional Timor-Leste), serta para wartawan dari berbagai media lokal dan nasional di Timor Leste. Pelatihan ini berfokus pada peningkatan skill Mobile Video Journalism, mulai dari tahap perencanaan, produksi, hingga penyuntingan video. Pelatihan ini dibawakan oleh Rossalyn Ayu Asmarantika, S.Hum., M.A., dosen Program Studi Digital Journalism UMN.
Berlangsung selama dua hari (21-22 Juli 2025), pelatihan Digital Journalism untuk Jurnalis Timor-Leste ini diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Indonesia di Kota Dili. Kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama KBRI Indonesia dengan Tatoli Agência Noticiosa (Kantor Berita Nasional Timor-Leste), yang didukung oleh Universitas Multimedia Nusantara.
Kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Timor-Leste, Prof. Dr. Phil. Ikhfan Haris, M.Sc.,. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ikhfan mengungkapkan apresiasi dan harapannya terkait pelatihan untuk jurnalis, yang ternyata baru pertama kali diselenggarakan.

Ikhfan dalam pembukaan pelatihan digital journalism (Dok. UMN)
“Saya turut senang atas kedatangan Universitas Multimedia Nusantara yang bersedia untuk berbagi ilmu kepada teman-teman jurnalis. Ini merupakan kolaborasi yang sangat baik, kami telah merintis sejak dua bulan, dan kolaborasi ini adalah permintaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas media, salah satunya adalah mobile journalism. Dari sini, jurnalis bisa lebih mandiri dalam melakukan pekerjaannya, mulai dari menulis, meliput, mengambil gambar, dan juga bagaimana para jurnalis menggunakan smartphone sebagai alat mereka,” ucap Prof. Dr. Phil. Ikhfan Haris, M.Sc., selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Dili, Timor Leste.
Ikhfan berharap pelatihan ini bisa memberikan ilmu baru pada para jurnalis, mengingat UMN adalah kampus di bawah naungan Kompas Gramedia. Hal ini menjadi kepercayaan tersendiri bagi Ikhfan. Nantinya, UMN juga akan berkolaborasi secara resmi dengan Dewan Pers di Timor-Leste, serta diharapkan nantinya jurnalis terdorong dan bisa belajar ke jenjang lanjut di UMN.
Pelatihan ini dibawakan oleh Rossalyn Ayu Asmarantika, S.Hum., M.A., selaku Dosen di Program Studi Digital Journalism UMN, yang juga memiliki pengalaman sebagai praktisi jurnalisme penyiaran di radio dan televisi nasional Indonesia. Lewat kegiatan ini, Rossalyn berbagi pengalaman teknis dan akademiknya terkait implementasi Mobile Journalism (MoJo).
Menurut Rossalyn, Mobile Journalism bisa menjadi peluang yang sangat besar untuk para jurnalis, khususnya jurnalis di Timor-Leste. Bukan hanya mempermudah proses diseminasi informasi, Mobile Journalism juga membantu jurnalis untuk lebih optimal dan efisien dalam produksi berita. Namun, pada praktiknya, sejumlah media di Timor-Leste masuk belum maksimal dan bahkan belum mengimplementasikan prinsip kerja Mobile Journalism.

Rossalyn dalam pemaparan materi tentang Mobile Journalism (Dok. UMN)
“Mobile Journalism adalah konsep dan praktik jurnalistik yang berfokus pada penggunaan perangkat seluler, khususnya handphone. Kalau dulu jurnalis membutuhkan banyak sekali perangkat seperti tripod televisi, kabel, kamera, atau alat live. Dengan Mobile Journalism, handphone itu sudah cukup. Banyak media internasional yang sekarang sudah menggunakan Mobile Journalism, karena teknologi handphone sudah memadai dan layak. Melihat perkembangan handphone yang semakin maju dan memadai, dari situlah Mobile Journalism lahir,” jelas Rossalyn.
Rossalyn juga menjelaskan bagaimana tren Mobile Journalism menjadi hal yang sangat menarik, karena selain mudah, pengguna media sosial juga meningkat. Hal lainnya karena konten berbasis video semakin diminati dan banyak masyarakat yang lebih suka konten berbasis video. Dari itu, penting untuk seorang jurnalis yang ingin membuat produk Mobile Journalism untuk memiliki kemampuan berpikir visual atau visual thinking skill.
“Dalam membuat konten Mobile Journalism, tentu kita butuh beberapa skill. Secara teknis, kita membutuhkan kemampuan mengambil gambar dan video, ide dan isi apa yang akan diberikan, dan yang paling penting adalah insting jurnalis. Kita harus tahu informasi mana yang layak untuk berita dan mana informasi yang hanya akan lewat saja. Bagi saya, Skill tambahan yang diperlukan dalam Mobile Journalism adalah visual thinking, bagaimana kita mengambil gambar dan bercerita lewat gambar nantinya,” tambah Rossalyn.
Rossalyn menjelaskan pengambilan gambar yang tepat untuk Mobile Journalism, di antaranya extreme wide shot, wide shot, medium shot, medium close up, dan extreme close up. Hal ini juga tidak semata-mata hanya pengambilan gambar, tapi ada makna dan metafora tersendiri.
“Extreme wide shot dan wide shot itu biasa digunakan untuk menunjukan situasi yang mau disampaikan dan komposisi gambarnya. Sedangkan medium shot sampai close up itu digunakan untuk menunjukan wajah dan ekspresi. Dari pengambilan ini, kita bisa menyampaikan pesan secara visual,” tambah Rossalyn.
Pada pelatihan digital journalism ini para peserta juga berkesempatan untuk langsung mencoba pengambilan gambar yang benar, dan Rossalyn juga memberikan penugasan untuk peserta yang akan dikerjakan secara kelompok. Dengan penugasan ini diharapkan peserta bisa langsung mengimplementasikan dari materi yang sudah diberikan selama pelatihan.
Rangkaian pelatihan Mobile Journalism selama dua hari ini ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMN dan KBRI di Timor-Leste. Nantinya kolaborasi antara UMN dan KBRI di Timor-Leste akan mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya joint-research, pelatihan, edufair ke sekolah-sekolah di Timor-Leste dan Kerja sama dengan kementerian dan industri di Timor-Leste.

Penandatangan MoU antara UMN dan KBRI Timor-Leste (Dok. UMN)
Kolaborasi antara Universitas Multimedia Nusantara dan KBRI Timor-Leste akan mendukung berbagai Sustainable Development Goals diantaranya SDGs 4 (Quality Education), SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities), dan SDGs 17 (Partnership for The Goals).
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.