
Industry Visit UMN ke PT Lippo Karawaci
Juli 17, 2025
Student Mobility UMN 2025 : Ajak Mahasiswa Pelajari Kebudayaan Indonesia dan Sustainability
Juli 21, 2025
Pemenang Accounting Parade 2025 (Dok. UMN)
Tangerang, Kamis (13/07/2025) – Tiga Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) meraih prestasi di tingkat nasional dengan menjadi juara satu pada kompetisi “Accounting Parade 2025” yang diadakan oleh Universitas Negeri Lampung.
Accounting Parade 2025 merupakan kompetisi di bidang akuntansi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Lampung dan telah berada di tingkat nasional. Rangkaian kompetisi ini berlangsung selama seminggu, tepatnya 7-13 November 2025. Di dalamnya, tergabung satu kelompok mahasiswa Prodi Akuntansi UMN tahun angkatan 2023 sebagai peserta. Mereka antara lain ialah Fenny Caroline, Ratana Sari Setiawan, dan Vania Vesakha Logianwy. Fenny, sebagai salah satu perwakilan kelompok, mengakui mereka berasal dari kelas yang sama.
Pada pelaksanaan kompetisi, Fenny menyampaikan bahwa kompetisi tersebut diselenggarakan secara daring. Hal itu memungkinkan mereka untuk mengikuti kompetisi serta menyelesaikan quest tanpa harus pergi ke lokasi penyelenggara. Dalam kompetisi tersebut, para peserta diberikan quest berupa studi kasus untuk dicari dan diperhitungkan jawabannya secara akurat.
“Jadi diberikan beberapa kasus yang berhubungan dengan transaksi akuntansi atau secara spesifik pajak pertambahan nilai (PPN). Kami diminta untuk mencari serta menuliskan kode pajaknya apa, kode faktor PPNnya apa, dan juga berapa dari total itu. Kemudian dari transaksi itu berapa total pajak pertambahan nilai yang harus kita bayar atau yang terutang,” ujar Fenny.
Menurut Fenny, selain ilmu, keterampilan, dan keakuratan, strategi juga benar-benar diuji dalam memecahkan studi kasus. Maka dari itu, peran Harsono Yoewono, S.E., Ak.,M.Ak.,CA. ACPA selaku dosen pembimbing menjadi amat penting.
“Strategi yang dilakukan lebih ke pembagian belajar. Karena di antara kami bertiga pasti beda-beda minatnya. Sehingga masing-masingnya ada yang lebih unggul di mata kuliah tertentu. Kalau misalnya masing-masing dari kami harus belajar semuanya sendiri malah jadi tidak maksimal. Tetapi di satu sisi kami juga sedikit belajar materi di luar yang kami kuasai, karena ada quest yang harus dikerjakan individu dan kami tidak tahu isinya akan seperti apa. Kalau hanya mengandalkan ilmu dan keterampilan, belum tentu akan menang,” jelas Fenny.
Berkat keterampilan, keakuratan, dan strategi yang mumpuni, Fenny beserta kelompok berhasil meraih juara satu dalam kompetisi tersebut. Mereka mampu mengalahkan kelompok-kelompok lainnya dari berbagai universitas di Indonesia.
“Waktu itu kami berhasil meraih juara satu dari sekitar ada 15 peserta. Tetapi memang sayangnya kami tidak memiliki dokumentasi saat awarding-nya, karena dilakukan secara daring juga dan secara simbolis juga,” ujar Fenny.
Fenny juga menyampaikan rasa syukurnya karena kelompok mereka mendapatkan support penuh tidak hanya dosen pembimbing, namun juga dari pihak kampus dan dosen-dosen terkait lainnya. Support tersebut ditunjukkan dalam bentuk moral dan fasilitas. Menurutnya, hal-hal tersebut sangat membantu dalam meraih kemenangan.
“Kalau dari UMN sendiri, menurut saya itu sangat cukup. Karena saat di kompetisi, materi dari soal yang keluar tidak jauh berbeda dari yang diajarkan di kampus. Dengan kata lain, sebenarnya dari yang dipelajari di kampus itu juga sudah cukup untuk kita memenangkan lomba. Kalau secara fasilitas sendiri; mengingat di kompetisi tersebut terdapat empat babak yakni ada pre-eliminary, eliminary, semifinal, dan final; waktu di pre-eliminary sama eliminary itu, kami cukup terbantu karena UMN menyediakan ruangan tersendiri di lantai dua perpustakaan. Dengan tripod dan meja yang cukup besar, itu membuat kami lebih nyaman dalam menjalani kompetisi. Mengingat, ketika kompetisi berlangsung, kami diwajibkan untuk meletakkan tiga kamera di titik yang berbeda-beda, dan itu cukup rumit,” ucap Fenny.
Fenny juga menyampaikan pelajaran yang boleh ia petik selama berkompetisi dan juga harapannya di masa mendatang. Ia berharap ini bisa menjadi pembelajaran baginya beserta teman-temannya apabila kembali mengikuti kompetisi lainnya.
“Tujuan aku mengikuti kompetisi karena aku ingin tahu kemampuan diriku selama berkuliah Akuntansi di UMN itu sebenarnya sampai mana. Kalau misalnya kita mengikuti kompetisi, kita bisa mengukur dan membandingkan kemampuan dengan universitas-universitas lain. Jadi, aku bisa mengetahui kira-kira di bagian mana aku masih kurang. Dan juga, saat kompetisi, kita bukan hanya belajar soal akuntasi doang, melainkan belajar skill presentasi dan kerja sama tim melalui strategi-strategi yang dibuat. Jadi ke depannya, harapanku, aku bisa meng-improve kekuranganku. Apalagi aku pribadi memiliki rencana untuk mengikuti kompetisi di tingkat internasional,” jelas Fenny sekaligus sebagai penutup.
By Tangika Valencia | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.



