
Mahasiswa UMN Menang EMC Business Pitching Competition, Siap ke Jepang bersama Universitas Musashino
September 29, 2025
Sustainability Talk UMN: Industri dan Mahasiswa Dorong Ekonomi Sirkular Berkelanjutan
September 30, 2025
Foto bersama jajaran rektorat UMN bersama narasumber dan moderator (Dok.UMN)
Tangerang – Pada Senin (29/09/2025) Sustainability Center Universitas Multimedia Nusantara menyelenggarakan Sustainability Talk yang melibatkan empat fakultas di UMN, salah satunya Fakultas Teknik dan Informatika. Sustainability Talk kali ini mengundang tiga narasumber dari tiga industri yang berbeda yakni Blibli, Rekosistem, dan KPMG, di moderatori oleh Marlinda Vasty Overbeek, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Program Studi Informatika. Sustainability Talk ini mengulik bagaimana teknologi dapat mendukung dan menjadi bagian dari keberlanjutan.
Kian berkembangnya teknologi banyak masyarakat yang merasa khawatir akan tergantikan oleh teknologi. Seperti yang kita kenal teknologi terbaru saat ini Artificial Intelligence (AI), teknologi ini menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Namun pada sustainability talk UMN kali ini mengulik bagaimana teknologi AI berperan dalam membantu manusia bukan menggantikan manusia.
“Blibli scoopnya banyak dan ini menjadikan kita juga memiliki tanggung jawab yang besar. Di perusahaan kami dikenal dengan Bliblik Ticker Action, kamu ingin memiliki aksi dan inisiatif yang berdampak dan mengajak pihak lain untuk berkolaborasi mengenai tiga pilar utama diperusahaan kami yakni Environment, Society, and Governance (ESG)”, ucap Chiara Irawan selaku Head of ESG Blibli.
Chiara memaparkan berbagai fokus Blibli Ticket Action mulai dari Data and Privacy, Waste, Emissions, Community Relations, dan Resource Use. Hal ini menjadi bentuk komitmen Blibli untuk terus memiliki kepercayaan para stakeholder sekaligus berdampak baik pada tiga pilar utama Blibli.
“Inisiasi Blibli dengan menggunakan teknologi AI dalam pekerjaan kita seperti packaging. AI kami gunakan memprediksi ukuran packaging yang pas, sehingga bisa mengurangi sampah dan menurunkan packaging cost sampai dengan 20%. AI ini digunakan bukan untuk menggantikan pekerjaan manusia, namun untuk memaksimalkan pekerjaan, dan AI juga terbukti dapat mendukung keberlanjutan”, tambah Chiara.
Chiara juga menegaskan berbagai program yang dilakukan Blibli untuk mendukung sustainability dalam industri online, seperti pengiriman menggunakan electric vehicle, trade in barang yang sudah tidak terpakai, waste recycle, dan hal terpenting adalah kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung keberlanjutan. Sustainability Talk ini dilanjutkan oleh narasumber kedua Abi Dzar Al Ghifari selaku Brand and Marketing Manager Rekosistem, membahas juga tentang bagaimana teknologi dapat berkontribusi untuk planet dan masyarakat.
“Indonesia setiap tahunnya memproduksi 65 juta sampah, sampah ini nggak semua ke TPA ada yang dibakar ada juga yang ke laut. Tentu dampaknya ke diri kita sendiri, pencemaran air, pencemaran udara dan berbagai hal lainnya. Hal ini masih sangat marak di Indonesia, maka dari itu Rekosistem menginovasikan teknologi pengelolaan sampah yang berkelanjutan”, jelas Abi.
Abi juga menjelaskan keunggulan dan konsep Rekosistem yang terbagi menjadi dua Green Troop untuk pengguna baru dan Reward Hunter kepada pengguna yang aktif. Adanya Rekosistem ini pengguna bisa mendapatkan rekopoints dari pemilahan sampah organik maupun anorganik.
“Rekosistem ini tidak hanya menaikkan awareness masyarakat tentang waste station dan pemilahan sampah tapi juga memotivasi banyak orang untuk terus berkontribusi pada keberlanjutan. Tentu segala aktifitas pengguna itu sudah mementingkan keamanan data dan transparansi, sehingga pengguna tidak perlu khawatir”, tambah Abi.
Abi juga berpesan kepada mahasiswa untuk terus relevan dengan hal-hal yang ada di dunia saat ini, dan mahasiswa juga bisa memulai keberlanjutan lewat tugas kuliah, penelitian, maupun tugas akhir. Hal ini agar mahasiswa sama-sama mendorong lingkungan yang sejahtera dan berkelanjutan. Kegiatan ini dilanjutkan oleh narasumber terakhir, Yulianto selaku Presiden Direktur & CEO PT Karyaputra Suryagemilang.
“KPMG merupakan produk lokal yang fokus pada solusi untuk berinteraksi dengan customer, karena pertumbuhan digital yang sangat masif KPMG fokus pada kemajuan teknologi AI yang sekarang cepat dan tumbuh dimana-mana. Chat GPT, Gemini, dan Open AI lainnya yang bahkan masih banyak masyarakat belum benar-benar paham tapi sudah ada level-level baru”, jelas Yulianto.
Menurut Yulianto, kemajuan teknologi bisa mempercepat tapi juga bisa menghambat dan hal inilah yang menjadi tantangan manusia. Yulianto juga setuju sebagian pekerjaan akan tergantikan oleh manusia namun masih banyak pekerjaan yang masih membutuhkan sentuhan manusia.
“Hal yang tidak dimiliki oleh AI ada human empathy, jika ada komplain, masukan, atau kritik AI itu tidak memiliki empathy yang setara dengan manusia. AI hanya bisa menggantikan hal-hal yang repetitif dan simple. Jadi AI itu hadir untuk membantu pekerjaan manusia”, tambah Yulianto.
Yulianto juga menjelaskan bagaimana KPMG hadir untuk mendukung teknologi Indonesia utamanya di bidang healthcare, education, agriculture dan customer experience. Hal ini untuk menyediakan efektifitas dan efisiensi untuk kliennya, sehingga kita perlu menyiapkan solusi yang akan dibutuhkan Indonesia kedepannya.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.