
IMDES 2025 : Creating Connection : Intelligent Design for Sustainable Future
Mei 17, 2025
Rektorat UMN Bincang Hangat Bersama Mahasiswa
Mei 19, 2025
Kuliah Tamu PPAr Dinarasumberi oleh Andhang R. Trihamdani (Dok. UMN)
Tangerang – PPAr Universitas Multimedia Nusantara mengadakan kuliah tamu bersama Andhang R. Trihamdani selaku General Manager. Kuliah tamu ini dilaksanakan pada Kamis, (15/05/2025) mengangkat tema “Desain Jendela Tepat Guna Untuk Bangunan Sehat dan Hemat Energi”. Kuliah tamu ini ditujukan untuk menambahkan pengetahuan yang lebih dalam untuk mahasiswa PPAr UMN.
Andhang R. Trihamdani adalah peneliti yang fokus pada desain bangunan dan desain keberlanjutan. Pada kesempatan ini Andhang turut menghadiri kuliah tamu PPAr UMN dan menjelaskan secara detail mengenai desain jendela dan bangunan sehat.
“Kita pasti melihat produk jendela sama aja, secara visual kita melihatnya sama. Biasanya kita melihat jendela baik kusennya, bahannya, namun hal itu hanya dari luarnya saja. Pada nyatanya produk jendela secara performa berbeda-beda dan hal tersebut tidak terlihat mata”, ucap Andhang.
Jendela memiliki beragam jenis seperti jendela geser, jendela gantung, jendela nako, jendela pivot dan masih banyak lagi. Bagi Andhang berbeda jenis jendela berbeda juga wind load jendela. Hal ini perlu diperhatikan dalam bangunan juga perhitungannya
“Bagaimana kita menentukan desain wind load? kita harus mengetahui tekanan anginnya atau berapa paskal anginnya, pertama kita perlu define dulu tinggi bangunannya, kecepatan angin dasarnya dan regulasi ini mengikuti daerah yang ada”, tambah Andhang.
Andhang membagikan tentang jendela sebagai bagian dari desain dan sistem bangunan. Menurut Andhang wall system bisa dikategorikan menjadi dua jenis unitized & stick atau knock down system, yang dirakit secara satu-satu dan tergantung kebutuhan project.
“Curtain wall system mullion adalah elemen vertikal dan back transom adalah elemen horizontal. Mullion didesain dengan frame vertikal di belakang, jadi kita hanya lihat garis antar kaca, sedangkan back transom horizontal dan frame terlihat bergaris-garis. Desain ini bisa berbagai macam, bisa terlihat semua framenya dan frameless juga ada”, jelas Andhang.
Andhang juga membahas terkait jendela sebagai sistem bangunan dan regulasi bangunan hijau di ASEAN. Di ASEAN masih memiliki regulasi atau sistem yang mirip-mirip karena share iklim yang sama, menurut Andhang untuk regulasi ini pasti dirilis oleh pemerintah atau Non-Governmental Organization setempat. Di Indonesia yang mengatur regulasi ini adalah PUPR.
“Berbicara tentang ventilasi air change, ada beberapa faktor yang berdampak pada thermal comfort atau kenyaman termal, pertama faktor pakaian, suhu udara, kecepatan angin dan metabolic state. Masyarakat Indonesia saat ini kita selalu menggunakan AC dimana-mana ada AC, dan sebagian orang tidak bisa lepas dari AC”, tutur Andhang.
Bagi Andhang jika kita ingin membuat kondisi suhu yang nyaman kita bisa tidak menggunakan AC, YKK sendiri giat melakukan riset hyper cooling dan active cooling. Hal ini dilakukan untuk melakukan riset bagaimana manusia yang hidup di tempat tropis masih bisa menggunakan AC dengan bijak.
“Bagaimana kita menekankan penggunaan AC? Kita bisa membagi ruangan yang dimana mengaktifkan active cooling dan passive cooling, jadi satu ruangan diberikan AC dengan desain udara AC tidak keluar dan tempat yang tanpa AC namun suhu tetap nyaman”, jelas Andhang.
Maka dari itu Andhang menganggap jendela dan ventilasi merupakan hal penting dalam sebuah bangunan. Dalam pemasangan ventilasi maupun jendela kita tetap harus melakukan perhitungan arah yang tepat, dan menurut Andhang semakin tinggi jendela atau ventilasi akan semakin baik dan stabil.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.