
UMN Resmikan Kolaborasi Riset dengan University of Canberra dan NEVCE
Agustus 8, 2025
Dosen Teknik Komputer UMN Raih Dana Hibah Internasional Dari IEEE
Agustus 12, 2025
Foto jajaran UMN bersama Yayasan Kawan Lama (Dok. UMN)
Sumba Barat Daya, NTT — Sebagai bagian dari program Merajut Asa Sumba yang diinisiasi oleh Yayasan Kawan Lama, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bersama Yayasan Kawan Lama memulai program pengabdian kepada masyarakat di Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mendukung penguatan kapasitas komunitas lokal melalui pelatihan yang mengangkat nilai-nilai budaya dan prinsip keberlanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat setempat untuk mengelola potensi pariwisata secara berkelanjutan, sekaligus menjaga kelestarian warisan budaya Sumba. Program ini menegaskan komitmen Yayasan Kawan Lama dalam menggabungkan pilar Seni & Budaya serta Lingkungan untuk menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan daerah.
Program ini juga dilandasi semangat untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam hal peningkatan akses pendidikan berkualitas (SDG 4), penguatan peran perempuan dalam pembangunan (SDG 5), penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi lokal (SDG 8), serta pengurangan ketimpangan sosial dan ekonomi (SDG 10). Inisiatif ini juga sejalan dengan prinsip konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12) serta menekankan pentingnya kemitraan lintas sektor (SDG 17) untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Sebagai pusat interaksi budaya dan edukasi komunitas, Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba memiliki peran penting dalam upaya pelestarian warisan budaya sekaligus sebagai ruang pembelajaran bagi masyarakat lokal untuk membangun ekosistem pariwisata yang etis dan berkelanjutan. Melalui rangkaian pelatihan, pendampingan, serta kegiatan riset terapan yang menyertainya, program ini bertujuan untuk menciptakan dampak sosial jangka panjang yang berakar pada kekuatan lokal.
Ketua Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba, Pater Robert Ramone, C.Ss.R., menegaskan bahwa pelestarian budaya harus berjalan seiring dengan peningkatan kapasitas masyarakat. “Budaya Sumba bukan hanya warisan, tetapi juga kekuatan untuk membangun masa depan. Melalui pelatihan ini, kita belajar bagaimana menyambut tamu dengan baik, mengelola potensi lokal, dan tetap setia pada nilai-nilai yang menjadi jati diri kita,” ujarnya.
Ketua Yayasan Kawan Lama, Tasya Widyakrisnadi, turut menyampaikan harapannya terhadap kerja sama ini. “Kami percaya bahwa keberlanjutan dimulai dari pemberdayaan komunitas lokal. Budaya Sumba adalah identitas yang tak ternilai, dan melalui program ini, kami ingin membantu masyarakat menjaga warisan tersebut sambil membekalinya dengan keterampilan yang relevan untuk masa kini. Harapan kami, pelatihan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membuka peluang ekonomi, memperkuat rasa percaya diri, dan mendorong kemandirian masyarakat. Kolaborasi dengan UMN ini adalah bukti bahwa sektor swasta, pendidikan, dan komunitas bisa berjalan bersama untuk menciptakan perubahan positif yang nyata.”
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Keberlanjutan UMN, Prof. Dr. Florentina Kurniasari, menambahkan bahwa kegiatan ini mencerminkan langkah nyata UMN dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam seluruh lini aktivitas universitas. “UMN sejak awal berkomitmen edukasi berkualitas yang mendukung prinsip keberlanjutan. Di dalam seluruh kegiatan Tri Dharma Perguruan Tingginya, kami senantiasa mendorong percepatan pencapaian SDGs, dan kolaborasi ini bukti nyatanya. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berjalan dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” tambah Prof. Florentina.
Kepala Pusat Keberlanjutan UMN dan pelaksana kegiatan ini, Maria Advenita Gita Elmada, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen UMN untuk menghadirkan pendidikan yang transformatif dan bermakna. “Saya percaya pembelajaran terbaik terjadi saat mahasiswa dan akademisi hadir langsung di tengah masyarakat, mendengarkan dan belajar dari praktik nyata,” ungkap Maria.

Foto bersama jajaran UMN dan Yayasan Kawan Lama pada Pelatihan di Sumba Barat Daya (Dok. UMN)
Selain pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, program ini juga akan menghasilkan luaran dalam bentuk penelitian dan publikasi ilmiah sebagai kontribusi UMN dalam pengembangan pengetahuan, khususnya di bidang komunikasi pemberdayaan dan pariwisata berbasis komunitas. Pelibatan dosen lintas bidang dari Ilmu Komunikasi dan Perhotelan juga memperkuat pendekatan interdisipliner dalam program ini.
Dengan dukungan berbagai pihak, kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model praktik baik dalam kemitraan pembangunan lokal yang selaras dengan agenda global. Lembaga Studi dan Pelestarian budaya Sumba, yang menjadi titik temu antara tradisi dan inovasi, kini berkembang sebagai ruang hidup yang memfasilitasi perubahan berkelanjutan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
By Sustainability Center
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.