
3 Jurusan yang Punya Prospek Kerja Internasional
Juni 14, 2025
Digital Marketing: Jurusan, Jalur Karir, dan Peluang Internasional
Juni 14, 2025Kuatkan Landasan Berpikir Kreatif dengan Tren (Sumber: LinkedIn)
STEM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering, and Mathematics (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika). Ini merujuk pada bidang pendidikan dan penelitian yang mencakup empat disiplin ilmu tersebut yang dianggap penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan perkembangan dunia yang semakin bergantung pada teknologi. Beberapa tahun belakangan ini tren pendidikan STEM terus berkembang pesat yang mana fokus utamanya adalah untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan yang semakin didominasi oleh teknologi dan inovasi ilmiah.
Tujuan utama pendidikan STEM adalah untuk mengembangkan keterampilan kritis dan inovatif dalam menyelesaikan masalah, mendorong kreativitas, serta meningkatkan kemampuan analisis dan pemikiran logis. Di dalamnya, para siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga diajak untuk mempraktikkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata, melalui eksperimen, proyek-proyek, atau pemecahan masalah. Pada artikel berikut ini kita akan mengetahui beberapa tren yang sedang berkembang dalam pendidikan STEM.
1. Pendidikan Berbasis Proyek
Pendidikan Berbasis Proyek (Project-Based Learning) merupakan Pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis dan kerja tim, di mana siswa terlibat dalam proyek yang melibatkan berbagai elemen STEM, yang membantu mereka melihat aplikasi nyata dari konsep yang dipelajari. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk membantu siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.
Beberapa elemen penting dari pendidikan berbasis proyek dalam STEM antara lain pendekatan praktis dan kolaboratif, pembelajaran berfokus pada masalah dunia nyata, pengembangan keterampilan kritis dan pemecahan masalah, refleksi dan evaluasi, penggunaan teknologi dalam proyek, serta integrasi sains, teknologi, rekayasa, dan matematika. Beberapa contoh proyek yang bisa diterapkan kepada siswa antara lain membangun robot, mendesain sistem energi terbarukan dan mengembangkan aplikasi untuk menyelesaikan masalah sosial.
2. Pengembangan Keterampilan Digital dan Coding
Pendidikan STEM tentu tidak terlepas dari kecanggihan teknologi. Oleh karena itu mengembangkan keterampilan digital dan coding dalam pendidikan STEm sangat diperlukan. Siswa diharapkan tidak hanya memahami teori teknologi tetapi juga untuk dapat menggunakannya secara praktis dalam berbagai bidang, seperti pengembangan perangkat lunak, analisis data, kecerdasan buatan (AI), dan automasi.
Beberapa cara untuk mengembangkan keterampilan digital dan coding dalam pendidikan STEM antara lain dengan memperkenalkan pemrograman sejak dini sehingga bisa memberikan dasar yang kuat dalam berpikir logis, menggunakan alat dan platform pembelajaran digital, menggabungkan coding dalam proyek berbasis dunia nyata, mengenalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning), mengembangkan aplikasi dan alat digital yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, serta mengikuti kursus dan sertifikasi digital. Siswa yang mampu mengembangkan keterampilan digital dan coding memiliki beberapa manfaat seperti mampu beradaptasi dengan teknologi, memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi, memiliki keterampilan pemecahan masalah serta peluang karir yang lebih cemerlang.
3. Penggunaan Teknologi dan Alat Digital
Pendidikan STEM perlu menggunakan dan beradaptasi dengan teknologi serta alat digital. Penggunaan teknologi dan alat digital ini berperan penting dalam memperkaya pengalaman belajar siswa. Teknologi dan alat digital tidak hanya membantu mengajarkan konsep-konsep ilmiah dan matematis, tetapi juga memungkinkan siswa untuk lebih terlibat, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia profesional. Hal ini bisa dimulai dengan siswa menggunakan platform pembelajaran online yang kini telah banyak tersedia. Platform belajar online tersebut memungkinkan siswa belajar mandiri kapan saja dan dimana saja. Selain mengikuti platform belajar online, siswa juga bisa mengenal dan mempelajari beberapa tools seperti GeoGebra, PhET Simulations, dan Tinkercad yang memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep abstrak dalam sains dan matematika.
Kini juga telah banyak tersedia Teknologi VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality) semakin banyak digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar dalam pendidikan STEM. Dengan VR, siswa dapat mengalami situasi atau eksperimen yang sulit dilakukan secara fisik, seperti menjelajahi ruang angkasa atau memahami struktur atom. AR, di sisi lain, dapat menambah elemen digital ke dunia fisik, seperti visualisasi model 3D atau informasi tambahan saat siswa melihat objek nyata.
4. Keterampilan Kritis dan Pemecahan Masalah
Beberapa poin di atas telah dibahas mengenai beberapa hal yang bisa dilakukan oleh siswa dalam menerapkan pendidikan STEm. Beberapa hal tersebut perlu didampingi dengan adanya softskill seperti memiliki keterampilan kritis dan pemecahan masalah. Dua hal ini adalah kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. Kedua keterampilan ini memungkinkan siswa untuk berpikir secara analitis, mengevaluasi informasi dengan cermat, dan menemukan solusi kreatif terhadap tantangan yang dihadapi. Beberapa contoh aplikasi keterampilan kritis dalam STEm antara lain seperti melakukan eksperimen sains, analisis data, serta pemecahan masalah rekayasa.
Sumber: penulis
by Latifah Uswatun Khasanah
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id