
Dari Konseling Pernikahan Berbasis AI hingga Bata Plastik, Mahasiswa MMT UMN Borong Juara di Kompetisi Tingkat ASEAN
November 25, 2025
Foto Bersama Peserta Pelatihan 3T. Minggu (09/11), Foto: Michael Julian
Desa Cipeuteuy, Kampung Sukagalih, 9 November 2025 – Kampung Sukagalih terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi lokal, khususnya tanaman herbal yang selama ini tumbuh alami dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Berangkat dari potensi tersebut, Cindy Aurellia Liwang, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), menggagas kegiatan pelatihan bertajuk 3T: Tanam, Tumbuh, Tuai yang melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati sebagai peserta utama. Pelatihan ini diikuti oleh 26 anggota KWT dan dibawakan oleh Yanto Iwan, tour guide Ekowisata Sukagalih sekaligus praktisi herbal yang berpengalaman selama lebih dari 15 tahun dalam edukasi tanaman herbal. Selama pelatihan, peserta diberikan penjelasan yang interaktif dan mudah dipahami mengenai pengenalan tanaman herbal, cara menanam, merawat, serta memanfaatkan herbal untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satu sesi penting dalam pelatihan ini adalah pembedahan buku Lestari Herbal Urang Desa, sebuah buku yang memuat sejarah, manfaat, dan cara pengolahan tanaman herbal yang ada di sekitar Kampung Sukagalih. Buku ini disusun oleh mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara sebagai bagian dari upaya mendokumentasikan pengetahuan lokal masyarakat. Melalui sesi ini, peserta diajak memahami kembali kekayaan pengetahuan lokal tentang jamu dan herbal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Setelah itu, peserta mendapatkan penjelasan lengkap mengenai teknik dasar penanaman mulai dari media tanam yang sesuai, kebutuhan cahaya, serta cara merawat tanaman herbal agar tumbuh sehat dan optimal.

Buku Lestari Herbal Urang Desa. Minggu (09/11), Foto: Michael Julian
Untuk menambah pengalaman belajar, peserta diajak untuk melakukan sesi cicip herbal, di mana peserta mencoba beberapa ramuan herbal yang telah disiapkan, lalu menebak. kandungan herbal yang digunakan. Cara ini membuat peserta lebih peka terhadap ciri khas setiap tanaman, mulai dari aroma hingga rasa. Aktivitas ini juga menjadi bagian yang paling disukai peserta karena terasa akrab, menyenangkan, dan membuka wawasan baru tentang potensi pengolahan herbal.
Ketua KWT Melati, Piah, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Pelatihan ini membuat kami para perempuan merasa lebih berdaya. Kami jadi tahu cara mengolah herbal sendiri dan memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar kami”, ujarnya.
Sebagai rangkaian lanjutan, pada 15 November 2025, digelar kegiatan penanaman bersama dalam rangkaian One Day Tour: Halimun Eco Track. Para pengunjung diajak untuk mengenal dan menanam bibit tanaman herbal secara langsung. Kegiatan ini dipandu oleh 13 anggota KWT Sukagalih yang berperan aktif membantu menjelaskan jenis- jenis tanaman herbal kepada peserta tour.

Sesi Penanaman Bibit Herbal Oleh Pengunjung. Sabtu (15/11), Foto: Michael Julian
Partisipasi KWT dalam memandu kegiatan penanaman menunjukkan peningkatan kapasitas dan kemandirian kelompok dalam mengembangkan potensi herbal di kampung Sukagalih. Kegiatan berlangsung lancar, disambut antusias oleh peserta tour dan memberikan pengalaman edukatif yang mempererat hubungan masyarakat lokal dengan pengunjung.
Melalui kegiatan ini, pengembangan potensi herbal di Kampung Sukagalih diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk memperluas peran kelompok perempuan di Kampung Sukagalih, melestarikan identitas lokal, serta menciptakan peluang ekonomi berbasis keberlanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Cindy 0813-4178-8009
By FIKOM UMN
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.



