
Mahasiswa Jurnalistik UMN Raih Juara News Craft Competition yang Diadakan Oleh COMMFEST UMN X IDN Times
Oktober 15, 2025
Pemberian plakat oleh Ika kepada Irvandi dalam kegiatan HR Gathering UMN 2025 (Dok. UMN)
Tangerang, (14/10/2025) – Career Development Center (CDC) Universitas Multimedia Nusantara telah menyelenggarakan HR Gathering UMN 2025. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pembaharuan terkait program-program yang ada di UMN serta sebagai bentuk apresiasi UMN kepada industri yang telah berkolaborasi dengan UMN. HR Gathering 2025 juga diperkaya dengan seminar yang dinarasumberi oleh Irvandi Ferizal selaku Human Capital Director PT Maybank Indonesia Tbk.
HR Gathering UMN merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh CDC UMN. Tahun ini, HR Gathering diikuti lebih dari 90 perusahaan yang telah berkolaborasi dengan UMN. HR Gathering UMN 2025 mengangkat tema “Future Ready HR : Driving Employer of Choice Through Sustainability & Innovation”. Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Andrey Andoko selaku Rektor UMN secara daring.
“Saat ini tren global sangat transformatif dan mempengaruhi kehidupan kita didorong oleh adanya Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan Automasi mengubah cara kita hidup bekerja dan belajar. Data dari Google menunjukan di tahun 2030, 86% memperkirakan AI akan secara fundamental mengubah cara perusahaan menjalankan bisnis dan yang menjadi hambatan adalah kekurangan tenaga kerja terampil di bidang AI. Tentu AI tidak akan menggantikan manusia tapi perannya bergeser dari alat bantu menjadi co-existence dimana AI akan bekerja sama dengan manusia”, ucap Andrey.
Dengan adanya data ini Andrey sendiri menyiapkan pembelajaran di UMN yang tidak hanya terampil pada segi teknis tapi juga menumbuhkan human skills mulai dari critical and analytical thinking, kreatif, inovatif, problem solving skill, resilience, agility, dan empati. Bagi Andrey ditengah pertumbuhan AI, penting bagi UMN untuk menumbuhkan skill beyond AI.
“Selain perkembangan teknologi yang transformatif perubahan iklim menjadi tantangan besar untuk kita, cara mengatasinya adalah dengan berinvestasi pada ekonomi hijau mulai dari energi terbarukan, menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle. Hal inilah yang menjadi penting di UMN, dengan menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam pembelajaran, riset, kegiatan mahasiswa, dan operasional kampus”, tambah Andrey.
Andrey juga menambahkan UMN tidak hanya menyiapkan lulusan yang siap bekerja saja, tapi juga lulusan yang siap menghadapi masa depan dengan skill AI dan green skills. Diharapkan dengan membekali pembelajaran yang baik untuk mahasiswa, nantinya bisa memenuhi kebutuhan industri dan menjadi long life learner.
“Kegiatan ini diharapkan bisa mempererat hubungan antara UMN dan industri yang telah menjadi mitra UMN. Diharapkan seluruh kolaborasi yang telah dilakukan bersama bisa membawa hasil yang baik bagi kedua belah pihak. Hubungan baik UMN dengan industri dibuktikan oleh UMN dalam pencapaian QS Rank, dengan mendapat 5 bintang di bidang Employability. Pencapaian ini tentu didukung oleh industri-industri yang ada”, ucap Dr. Ika Yanuarti, S.E., M.S.F, CSA., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.
Bagi Ika, industri memiliki peran besar dalam perguruan tinggi selain sebagai tempat keterserapan alumni ke industri, tapi juga menjadi strategi UMN untuk terus meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Ika menyadari nilai IPK yang tinggi saja tidak cukup untuk lulusan UMN, tapi juga diperlukan soft skill dan hard skill yang harus dibekali kepada mahasiswa.
“Salah satu program baru kami yang cukup diminati oleh perusahaan adalah curriculum matching. UMN bersama Industri bisa memberikan masukan terkait kurikulum UMN agar sesuai dengan industri, sehingga dengan program ini industri tidak perlu memakan waktu untuk training lagi tapi selama berkuliah mahasiswa sudah mendapat training dan ilmu dari kurikulum yang ada. Nantinya setelah lulus, mahasiswa bisa langsung bekerja di industri masing-masing atau kita sebut dengan ‘golden ticket’”, jelas Ika.
Pada kesempatan ini Ika juga memaparkan berbagai peluang kolaborasi yang bisa dilakukan oleh UMN bersama Industri, mulai dari kuliah tamu, career day, career mentoring, campus hiring, dan berbagai kolaborasi lainnya yang dibuka untuk industri.
Seminar HR Gathering UMN 2025 bersama Irvandi Ferizal

Seminar HR Gathering UMN 2025 dinarasumberi oleh Irvandi (Dok. UMN)
Saat ini dunia terus berkembang dan berubah, lanskap lapangan kerja pun juga berubah mengingat adanya teknologi dan generasi-generasi baru yang saat ini mengisi industri. Pada kesempatan ini Irvandi berbagi bagaimana Human Capital dapat mengikuti perkembangan yang ada, tentunya dengan perkembangan yang berkelanjutan.
“Sebagai human capital kita tidak bisa terus menggunakan konsep lama, kita bisa lihat saat ini generasi Z telah mengisi lapangan kerja dan karakter mereka berbeda dengan kita. Sebagai human capital kita harus memiliki cara kerja baru dan ‘workplace’ yang mengikuti perkembangan ini. Workplace termasuk juga dengan struktur kerja dan cara bekerja yang baru”, jelas Irvandi.
Bagi Irvandi, kesehatan mental merupakan bagian penting karena meningkatnya kesadaran juga oleh generasi Z. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan juga oleh Human Capital, karena pekerjaan dan kesehatan mental harus seimbang. Irvani menjelaskan berbagai cara dan konsep baru untuk menyeimbangi hal ini di tempat kerja.
“Membuat konsep yang relevan dengan generasi baru saat ini, kita tidak bisa menuntut untuk terus berkembang secara produktivitas tanpa memberikan mereka pengalaman yang baru juga. Pengalaman-pengalaman baru ini juga harus dibungkus dengan sinergi dan kolaborasi bersama, industri bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dan ini penting. Seperti yang dilakukan oleh Maybank, kita banyak berkolaborasi dengan UMN”, lanjut Irvandi.
Irvandi menegaskan human capital yang baik harus membuat praktik yang baik, bisa mengikuti industri yang lain dengan modifikasi yang baik. Hal terpenting bagi Irvandi adalah bagaimana program yang ada memiliki marketability dan mengkomunikasikannya pada karyawan, karena bagi Irvandi berbagai program Human Capital seringkali tidak terlihat. Tentu dengan program yang berdampak baik dan berguna untuk karyawan.
“Selain itu, kita di Human Capital juga merasakan perkembangan teknologi yang semakin maju. Saat ini kita kenal dengan AI, teknologi ini bisa sangat membantu perusahaan dalam menganalisa data-data perusahaan yang ada dan memperlihatkan algoritma data karyawan, ini menjadi inovasi baru yang bisa diimplementasikan oleh human capital. Namun tidak luput juga dengan cyber security yang perlu kita perhatikan saat ini dan bisa membahayakan keamanan perusahaan”, jelas Irvandi.
Irvandi juga berperan sebagai human capital tidak boleh cepat merasa cukup, dan mau untuk terus belajar. Mempelajari hal baru juga tidak perlu karyawan yang lebih tua ke generasi yang lebih muda tapi juga bisa melakukan reverse mentoring, sehingga sesama karyawan bisa sama-sama mempelajari banyak hal baru baik soft skill maupun hard skill.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.