
Pentingnya Edukasi Sustainability di Kampus
September 15, 2025
Foto bersama kegiatan bimbingan teknis IABEE (Dok. UMN)
Tangerang – Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Multimedia Nusantara mengadakan Bimbingan teknis akreditasi Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Kegiatan ini dilaksanakan bersama IABEE, serta LLDIKTI Wilayah III. Kegiatan bimbingan teknis ini berlangsung selama dua hari pada Kamis (11/09/2025) hingga Jumat (12/09/2025), diikuti juga oleh berbagai perguruan tinggi yang tergabung dengan LLDIKTI Wilayah III.
IABEE merupakan lembaga akreditasi dengan standar internasional dibawah naungan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Akreditasi IABEE sendiri bergerak di bidang program studi teknik, teknologi, dan informatika. Akreditasi ini selain untuk meningkatkan standar internasional, ditujukan juga untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global.
“Kegiatan ini menjadi komitmen kami untuk memberikan pendidikan yang berkualitas untuk mahasiswa. Saat ini kita dihadapi dengan kemajuan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), dan AI ini berpotensi untuk mengubah banyak hal dan bidang pekerjaan terutama teknik dan informatika. Hal ini menjadi tuntutan kami untuk bisa memberikan lebih kepada mahasiswa agar kompeten dan relevan dengan industri agar tidak terdampak dengan AI nantinya”, ucap Dr. Andrey Andoko selaku Rektor UMN, dalam pembukaan kegiatan bimbingan teknis IABEE.
Bagi Andrey, kegiatan ini merupakan langkah yang baik untuk perguruan tinggi agar bisa memaksimalkan pembelajaran di bidang computing. Selain itu Andrey berharap dari kegiatan ini perguruan tinggi di Indonesia mampu bersaing di kancah global nantinya, dan dari akreditasi ini bisa bermanfaat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dan menyejahterakan masyarakat Indonesia.
“Ini menjadi komitmen kita semua untuk terus meningkatkan kualitas perguruan tinggi, mengingat era dan transformasi global yang saat ini menuntut perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang diakui secara global. Bimbingan teknis ini sangat penting, sehingga kita tidak hanya berbagi pengalaman saja tapi juga praktik terbaik menuju internasional”, ucap Dr. Ir. Deni Mahdiana, S.Kom., M.M., M.Kom., selaku ketua APTIKOM.
Deni percaya dari kegiatan ini bisa mempererat hubungan antara perguruan tinggi. Selain itu juga bisa sama-sama mengembangkan program studi berkelas dunia dan menghasilkan lulusan yang inovatif dan berdaya saing global. Harapan Deni kegiatan ini bisa secara konsisten dilaksanakan, sehingga melahirkan lebih banyak program studi teknik dan informatika.
“Kegiatan bimbingan teknis ini memberi kontribusi yang positif, tidak hanya berdampak baik ke perguruan tinggi saja tapi juga ke jejaring lainnya. Kegiatan ini menjadi langkah penting menuju akreditasi internasional, dimana kita harus meningkatkan dan mengembangkan perguruan tinggi agar lebih siap menghadapi akreditasi internasional dan nasional mendapat mutu global”, ucap Prima Satria, S.E., M.M., selaku Perwakilan Kepala LLDIKTI Wilayah III.
Prima menegaskan, bahwa saat ini lingkup LLDIKTI Wilayah III tahap berkembang, dan hanya 25% perguruan tinggi yang terakreditasi internasional. Hal ini menjadi dorongan untuk LLDIKTI Wilayah III untuk terus meningkatkan program studi teknik dan informatika terakreditasi internasional. Bagi Prima, kolaborasi ini bisa menjadi peningkatan daya mutu dan daya saing perguruan tinggi.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan bimbingan teknis IABEE bersama Prof. Prihandoko, S.Kom., MIT, Ph.D., selaku Wasekjen & Chair of Seoul Accord Sub-Committee IABEE. Pada kesempatan ini Prihandoko secara singkat menjelaskan tentang IABEE, dan bagaimana teknis pengerjaan akreditasi IABEE.

Bimbingan teknis dan penyusunan SER bersama Prihandoko (Dok. UMN)
“Kami sudah berdiri sejak 2013, memang sejak awal IABEE berdiri fokus kami pada bidang teknik. Akreditasi dimulai sejak 2018, dan fokus kami menciptakan profil lulusan yang dominan dengan hardskill dan softskill”, papar Prihandoko.
Prihandoko juga menjelaskan bagaimana IABEE memiliki fokus lainnya seperti mutu kurikulum, pembelajaran, kualitas lulusan dan kesesuaian dengan standar global. IABEE sendiri juga sudah mengacu pada Washington Accord dan Seoul Accord, sehingga profil IABEE sudah diakui secara global.
“Akreditasi ini memang tidak diwajibkan dan IABEE hadir sebagai sarana untuk mengembangkan program studi yang ada, dan bukan untuk memberi peringkat atau pembanding. Akreditasi IABEE fokus pada learning outcome dan hasil lulusan, dan menjawab tantangan global saat ini”, tambah Prihandoko.
Prihandoko juga menjelaskan bagaimana akreditasi IABEE ini berlangsung, dan apa saja yang diperlukan oleh perguruan tinggi. Setelah pemaparan materi singkat, kegiatan ini langsung dilanjutkan dengan penyusunan SER yang dibimbing langsung juga dengan Prihandoko. Kegiatan penyusunan SER ini dilaksanakan secara berkelompok dari masing-masing perguruan tinggi.
Setelah melakukan penyusunan SER, peserta yang mengikuti kegiatan ini juga diberi kesempatan untuk memaparkan hasil penyusunan SER mereka. Pemaparan hasil ini juga langsung dievaluasi oleh asesor IABEE.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.