
Mahasiswa UMN Berhasil Raih Juara 2 dan 3 Ajang Duta Bahasa Banten 2025
Juli 2, 2025
UMN Terima Kunjungan Universitas Negeri Sebelas Maret: Buka Peluang Kerja Sama
Juli 2, 2025
Edward Nathan Samuel, dengan proyek penelitiannya berjudul “Developing a Digital
Endowment Web System Through Waste-Based Charity” menawarkan solusi cerdas untuk
masalah penumpukan sampah. (dok. UMN)
Tangerang – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Dua mahasiswa UMN, Edward Nathan Samuel dari Program Studi Informatika UMN dan Nicholas Pranata dari Teknik Fisika UMN berhasil memborong penghargaan dalam ajang “The 8th Annual Student Research Day” YANG diselenggarakan oleh Universiti Malaysia Terengganu (UMT) pada Minggu (22/06/25). Edward meraih 1st Best Project Award untuk kategori Virtual, sedangkan Nicholas menyabet 2nd Best Project Award di kategori yang sama.
Kedua mahasiswa UMN angkatan 2021 ini menghadirkan inovasi yang relevan dengan isu-isu global, yakni penanganan sampah dan pengembangan energi terbarukan.
Edward Nathan Samuel: Mengubah Sampah Menjadi Donasi Lewat Sistem Digital
Edward Nathan Samuel, dengan proyek penelitiannya berjudul "Developing a Digital Endowment Web System Through Waste-Based Charity" menawarkan solusi cerdas untuk masalah penumpukan sampah. Ide ini berawal dari keprihatinan atas tingginya volume sampah di Malaysia, di mana sekitar 30 ribu ton Municipal Solid Waste (sampah rumah tangga) dihasilkan per tahunnya.
“Tim kami yang dipimpin oleh Dr. Siti Fara Fadila Binti Abd Razak dari UNITEN (Universiti Tenaga Nasional, Malaysia) melihat adanya urgency untuk bisa mengurangi jumlah sampah yang ada di TPA”, jelas Edward. Dari situ, muncul gagasan waste-based charity yang awalnya dinamakan Net Zero Waste Wise (NOW2), sebuah konsep unik yang mengubah sampah menjadi donasi. Sistem web ini dirancang untuk mempermudah akses bagi empat entitas utama: pengguna sehari-hari dan korporasi sebagai ‘donatur’ utama limbah, screener sebagai pemilah limbah, transformer yang mengubah limbah menjadi uang, serta waqf sebagai entitas penerima donasi.
Edward berperan sebagai pengembang tunggal sistem ini, merancang dan memprogram dari awal hingga akhir. Ia juga menghadapi tantangan besar dalam mempelajari framework baru dan beradaptasi dengan revisi yang terus-menerus. “Salah satu tantangan terbesar adalah mempelajari teknologi yang digunakan sambil menggunakannya”, ungkapnya.
Di bawah bimbingan Dr. Ir. P.M. Winarno, M.Kom. dari UMN, yang membantu dalam penulisan skripsi dan persiapan kompetisi, serta Dr. Siti Fara Fadila Binti Abd Razak dari Universiti Tenaga Nasional (UNITEN) Malaysia yang memimpin analisis bisnis proyek, Edward berhasil membawa inovasinya meraih penghargaan tertinggi. Gagasan ini bahkan sebelumnya telah memenangkan Gold Medal di The International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX) 2023 dan Bronze Medal di Malaysia Technology Expo (MTE) 2024.
Nicholas Pranata: Memetakan Potensi Angin Kupang untuk Energi Listrik

Nicholas Pranata dengan penelitiannya “Comparative Modelling and Simulation of Small Wind Turbine System Using Matlab/Simulink Based on Various Power Coefficient Models in Kupang-Indonesia” fokus pada potensi energi angin di Kupang. (dok. UMN)
Sementara itu, Nicholas Pranata dengan penelitiannya “Comparative Modelling and Simulation of Small Wind Turbine System Using Matlab/Simulink Based on Various Power Coefficient Models in Kupang-Indonesia” fokus pada potensi energi angin di wilayah timur Indonesia. Inspirasinya datang dari target capaian energi terbarukan Indonesia yang masih jauh dari harapan, dengan hanya mencapai 14% per Desember 2024 dari target 23% di tahun ini.
“Indonesia punya banyak potensi daerah untuk pengembangan energi terbarukan. Salah satunya ada di daerah timur, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara,” tutur Nicholas. Ia secara spesifik memilih Kupang sebagai studi kasus karena dinilai memiliki potensi energi angin paling besar, serta adanya kebutuhan pasokan listrik di daerah tersebut.
Proyek ini akan menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam mengkaji potensi energi angin di Kupang, sebelum berlanjut ke tahap pengembangan dan pembangunan pembangkit listrik tenaga angin.
Pembimbing Nicholas sekaligus dosen UMN, Fahmy Rinanda Saputri, S.T., M.Eng., berperan besar dalam membantu pengembangan dasar teori. Hal tersebut memungkinkan Nicholas untuk lebih fokus pada aspek teknis sistem. Pengalaman di “The 8th Annual Student Research Day” di UMT menjadi kompetisi riset internasional pertamanya, meskipun Nicholas telah memiliki empat artikel terindeks Scopus.
Hasil simulasinya menunjukkan dampak positif bahwa energi angin di Kupang berpotensi besar untuk menyuplai listrik bagi warga, meskipun masih membutuhkan pengembangan sistematis lanjutan. Nicholas berharap studi ini dapat dikembangkan lebih lanjut di masa depan jika ada fasilitas yang memadai.
Prestasi Edward dan Nicholas di “The 8th Annual Student Research Day” ini menjadi bukti nyata komitmen UMN dalam mendorong mahasiswanya untuk berinovasi dan berkontribusi dalam mencari solusi bagi permasalahan global.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.