
Skystar Ventures UMN Bekali Bisnis Mahasiswa dengan “Startup Visit” ke DANA
November 25, 2025Dari Konseling Pernikahan Berbasis AI hingga Bata Plastik, Mahasiswa MMT UMN Borong Juara di Kompetisi Tingkat ASEAN

Mahasiswa pascasarjana Program Magister Manajemen Teknologi (MMT) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) borong juara di kompetisi internasional “The 4th International Business and Management Virtual Innovation & Invention of Ideas Competition (VIIIC) 2025”.

Mahasiswa pascasarjana Program Magister Manajemen Teknologi (MMT) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) borong juara di kompetisi internasional “The 4th International Business and Management Virtual Innovation & Invention of Ideas Competition (VIIIC) 2025”.
TANGERANG – Mahasiswa pascasarjana Program Magister Manajemen Teknologi (MMT) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Empat tim mahasiswa MMT UMN Batch 12 masing-masing berhasil memenangkan penghargaan, mulai dari Platinum Award (Juara 1), Silver Award (Juara 2), hingga Bronze Award (Juara 3) di ajang kompetisi “The 4th International Business and Management Virtual Innovation & Invention of Ideas Competition (VIIIC) 2025”.
Kompetisi tingkat ASEAN ini diselenggarakan oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM) Puncak Alam, Malaysia, pada Jumat (07/11/2025). Kompetisi ini mendorong peserta untuk menunjukkan kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, dan semangat kewirausahaan. Topiknya pun beragam, seperti sains dan teknologi, ilmu sosial dan humaniora, bisnis dan manajemen.
Keberhasilan empat tim mahasiswa MMT UMN ini menunjukkan kualitas inovasi berbasis teknologi, sosial, dan keberlanjutan. Prestasi ini juga menjadi bukti kuat bahwa lingkungan akademik di UMN mendukung proses belajar berbasis proyek, kolaboratif, dan berorientasi pada inovasi nyata.
Dekan Fakultas Bisnis UMN, Dr. Prio Utomo, S.T, MPC. turut menegaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari proses pembimbingan yang berfokus pada pendalaman ide. Ia menjelaskan bahwa peran pembimbing bukan untuk mengarahkan mahasiswa pada satu solusi tertentu, tetapi untuk mengasah gagasan para mahasiswa agar tidak berhenti pada kampanye sosial semata.
Kata Prio, pendampingan dilakukan melalui penyusunan problem statement yang lebih spesifik, pengujian kelayakan teknis, serta aspek keselamatan dan kualitas, pemetaan mitra atau pemangku kepentingan, hingga penyusunan model keberlanjutan agar inovasi dapat berdampak jangka panjang.
“Inovasinya datang dari mahasiswa, tetapi pembimbingan kampus memastikan ide itu terukur, bisa dijalankan, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Prio yang juga ikut menjadi dosen pembimbing salah satu tim di kompetisi ini.
Platinum Award (Juara 1): Bicaracinta.id

“Bicaracinta.id” menorehkan Platinum Award di ajang kompetisi “The 4th International Business and Management Virtual Innovation & Invention of Ideas Competition (VIIIC) 2025”.
Ide bisnis “Bicaracinta.id” adalah platform konseling pernikahan berbasis digital yang dirancang untuk membantu pasangan di Indonesia dalam membangun hubungan yang sehat, stabil, dan berlandaskan komunikasi yang baik.
Tim “Bicaracinta.id” ini terdiri dari mahasiswa MMT UMN Bayu Adi Prasetiyo, Adienda Nur Amalina, Resi Muhammad Z P, Donny Bagas Willyananta. Mereka melihat meningkatnya angka perceraian, rendahnya literasi relasi, dan hambatan terhadap layanan konseling konvensional sebagai kondisi yang mendesak untuk diatasi. Platform “Bicaracinta.id” ini pun menyediakan konseling profesional, asesmen psikologis khusus relasi, modul edukasi interaktif, dan pelacakan emosi berbasis AI untuk menjawab permasalahan itu.
“Saat ini, pengembangan telah mencapai Technology Readiness Level (TRL) 4, di mana konsep sudah terbentuk dan diuji secara terbatas dalam bentuk model atau simulasi.,” ujar Ketua tim “Bicaracinta.id” sekaligus mahasiswa MMT UMN, Bayu Adi Prasetiyo.
Platform ini diharapkan mampu memperkuat kesejahteraan keluarga di Indonesia dan membantu menekan angka konflik serta perceraian. Tak hanya itu, tujuan jangka panjangnya juga ingin menciptakan generasi yang lebih cerdas secara emosional dan siap membangun hubungan yang harmonis.
“Kami ingin mengubah pola pikir dari ‘konseling untuk hubungan yang rusaki menjadi ‘konseling sebagai ruang tumbuh, refleksi, dan pencegahan.’,” kata Bayu.
Silver Award (Juara 2): Rabata Ecobricks Solution

“Rabata Ecobricks Solution” meraih Silver Award di ajang kompetisi “The 4th International Business and Management Virtual Innovation & Invention of Ideas Competition (VIIIC) 2025”.
Ide bisnis “Rabata Ecobricks Solution” mengusung inovasi yang berupaya memecahkan dua permasalahan besar di Indonesia, yaitu pengelolaan sampah dan efisiensi pembangunan. Inovasi ini berangkat dari kesadaran bahwa plastik kini justru menimbulkan dampak negatif besar bagi ekosistem darat dan laut.
Tim Rabata – yang terdiri dari mahasiswa MMT UMN Steffano, Dyota A. Yusuf, Simon Nicholov Sumantri, dan Nurcholis Fachri – percaya bahwa menghentikan penggunaan plastik bukanlah solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Menurut mereka, yang lebih penting adalah mendaur ulang plastik menjadi material yang memiliki nilai dan manfaat baru.
“Ide kami adalah untuk mengelola sampah untuk menjadi bata plastik dalam bentuk hexagonal structure yang bisa membuat produksi bata lebih efficient. Menurunkan cost produksi bata plastik sampai dengan 12%,” jelas Ketua tim “Rabata Ecobricks Solution”, Steffano.
Melalui Rabata, mereka berharap dapat meningkatkan nilai sampah plastik sehingga menjadi bahan baku yang berharga. Harapan ini juga mencakup partisipasi aktif pengusaha dalam pengelolaan sampah, serta dukungan pemerintah dalam penggunaan bata plastik untuk rumah susun dan bangunan publik sebagai langkah penghematan biaya pembangunan.
“Sejauh ini kami memiliki koneksi beberapa pabrik plastik dan industri recycle untuk dijadikan tes. Namun, kami belum mempunyai cukup resource untuk mendanai project ini. Sementara, kami sudah membuat 3D dari bata tersebut yang bisa di 3D print untuk prototyping. Kami ada harapan untuk melanjuti project ini di masa yang akan datang, dan bahkan akan senang juga jika ada yang menggantikan kita untuk menjalankan project ini demi pengurangan limbah plastik,” ungkap Steffano.
Silver Award (Juara 2): SantApp

Ide bisnis “SantApp” memenangkan Silver Award di ajang kompetisi “The 4th International Business and Management Virtual Innovation & Invention of Ideas Competition (VIIIC) 2025”.
“SantApp: AI-Powered Indonesian Food Recognition for Personalized Nutrition and Health Management” adalah aplikasi freemium berbasis teknologi AI yang dirancang untuk menganalisis makanan dan memberikan informasi gizi secara instan. Ide utamanya adalah menyederhanakan proses food tracking tanpa input manual yang rumit. Pengguna cukup memindai makanan, dan sistem akan mengenali jenis hidangan, memperkirakan porsi, serta menghitung makronutrien (kalori, gula, karbohidrat, dan lemak).
Tim pembuat “SantApp” ini terdiri dari Elisabeth Noveni Da Silva, Fallin Tika, Muhammad Haidar Rais, dan Yuliana Hema. Tim memilih fokus pada makanan Indonesia karena sebagian besar aplikasi gizi di pasar masih berbasis dataset makanan luar negeri sehingga kurang akurat. Indonesia juga tengah menghadapi isu kesehatan, seperti obesitas, diabetes, stunting, dan penyakit yang terkait pola makan. SantApp diharapkan hadir sebagai solusi yang lebih tepat, akurat, dan mudah digunakan.
“‘SantApp’ juga hadir untuk bersinergi dengan program pemerintah saat ini yang disebut ‘Makan Bergizi Gratis’ (MBG), yang harapannya masyarakat bisa langsung track kandungan gizi yang ada pada MBG,” jelas ujar Ketua tim “SantApp” Muhammad Haidar Rais.
Bronze Award (Juara 3): Hush Pet Suites

Ide bisnis “Hush Pet Suites” memenangkan Bronze Award di ajang kompetisi “The 4th International Business and Management Virtual Innovation & Invention of Ideas Competition (VIIIC) 2025”.
Ide bisnis “Hush Pet Suites: A Strategic Partnership Model for Pet Hotels as an Innovative Solution to the Occupancy Crisis and Pet Humanization Trend” menawarkan solusi integrated pet hospitality premium yang menggabungkan fasilitas fisik bagi hewan peliharaan dengan kemudahan teknologi digital. “Hush Pet Suites” tidak hanya berfungsi sebagai layanan penitipan, tetapi mengusung konsep “Hotel & Lifestyle Hub” untuk hewan peliharaan.
Tren Pet Humanization pun menjadi landasan utama proyek yang diusung oleh mahasiswa MMT UMN Steven, Ayu Marisa, dan Nur Irfan Pangestu. Ide ini berangkat dari pengalaman pribadi salah satu anggota tim yang kehilangan hewan peliharaannya usai dititipkan di fasilitas konvensional. Pengalaman tersebut mendorong lahirnya gagasan untuk menghadirkan fasilitas penitipan yang aman, transparan, dan nyaman bagi hewan peliharaan yang diperlakukan layaknya anggota keluarga.
Tim menjelaskan bahwa pendidikan mereka di Program MMT UMN berperan penting dalam merumuskan proyek ini. Berbagai pembelajaran berperan penting terkait manajemen, seperti analisis kelayakan bisnis dan struktur permodalan, dikombinasikan dengan penekanan pada inovasi digital.
“Dari sisi teknologi, UMN menekankan pentingnya transformasi digital. Oleh karena itu, kami tidak hanya membangun gedung fisik, tetapi juga berinvestasi pada ‘Digitalisasi Sistem Reservasi & Manajemen Pelanggan’. Kami memahami bahwa teknologi bukan hanya pendukung, melainkan pendorong utama keunggulan kompetitif (Strategic Information Systems),” kata Steven selaku Ketua tim “Hush Pet Suites”.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.



