
Blended Learning Sebagai Strategi Inovatif Meningkatkan Motivasi Mahasiswa
November 1, 2025
Akuntansi UMN: Jurusan untuk Kamu yang Teliti dan Logis
November 1, 2025
Dampak EdTech bagi Mahasiswa, Membantu atau Menimbulkan Stres? (freepik/rawpixel.com)
Perkembangan teknologi pendidikan (EdTech) menjadi fenomena besar yang membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan tinggi. EdTech hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari aplikasi e-learning, sistem manajemen pembelajaran (LMS), hingga platform kolaborasi online yang mendukung pembelajaran jarak jauh maupun hybrid. Kehadirannya memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi lebih mudah, berinteraksi tanpa batasan ruang, dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih fleksibel.
Namun, di balik segudang manfaatnya, EdTech juga memunculkan perdebatan mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang merasa terbantu dengan kehadiran teknologi ini, tetapi ada pula yang mengaku mengalami tekanan baru. Situasi ini memperlihatkan bahwa EdTech dapat menjadi pisau bermata dua. Satu sisi mendukung proses belajar, tetapi bisa juga menimbulkan kelelahan belajar. So, apakah pemanfaatan EdTech justru membantu atau malah menimbulkan stres? Simak penjelasan berikut sobat UMN!
Manfaat EdTech bagi Mahasiswa
Salah satu manfaat utama EdTech adalah kemudahan akses dan fleksibilitas dalam belajar. Mahasiswa dapat mengatur waktu mereka secara lebih mandiri, menyesuaikan dengan aktivitas lain seperti bekerja atau berorganisasi. Kehadiran materi digital yang bisa diakses kapan saja juga mengurangi ketergantungan pada jadwal perkuliahan tatap muka. Studi menyebutkan bahwa fleksibilitas ini meningkatkan efisiensi dan memungkinkan mahasiswa belajar sesuai ritme pribadi mereka.
Selain fleksibilitas, EdTech juga memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan interaktif. Fitur-fitur seperti kuis otomatis, platform adaptif, dan materi berbasis multimedia membuat mahasiswa lebih terlibat dalam proses belajar. Umpan balik yang cepat membantu mereka mengetahui kelemahan dan memperbaikinya lebih efektif. Dengan cara ini, EdTech dapat meningkatkan motivasi serta membekali mahasiswa dengan literasi digital yang relevan untuk dunia kerja modern.
Baca Juga: 8 Tips Manajemen Waktu Bagi Calon Mahasiswa
Potensi Stres dan Dampak Negatif EdTech
Meski bermanfaat, EdTech juga membawa tantangan besar berupa digital fatigue atau kelelahan digital. Mahasiswa sering menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar sehingga rentan mengalami gangguan konsentrasi, mata lelah, dan kualitas tidur yang menurun. Sebuah studi yang dilakukan di sekolah menengah di Australia yang dimuat dalam Journal Emerging Technologies in Education tahun 2025 menunjukkan bahwa paparan layar lebih dari lima jam sehari berhubungan erat dengan peningkatan stres dan penurunan performa akademik. Kondisi ini membuat keseimbangan antara belajar dan kesehatan fisik menjadi terganggu.
Muncul Fenomena Technostress
Selain digital fatigue, muncul juga fenomena technostress yang disebabkan oleh tuntutan untuk selalu terkoneksi dan cepat beradaptasi dengan teknologi baru. Mahasiswa kerap merasa terbebani dengan banyaknya platform berbeda yang harus mereka kuasai dalam waktu singkat. Mahasiswa kerap merasa terbebani dengan banyaknya platform berbeda yang harus mereka kuasai dalam waktu singkat. Penelitian sebanyak 46 mahasiswa semester 5 jurusan manajemen di salah satu perguruan tinggi swasta di Garut, Jawa Barat tahun 2023 menghasilkan temuan bahwa keterbatasan fasilitas kampus dan kurangnya panduan teknis memperburuk kondisi ini. Akibatnya, mahasiswa menjadi kurang percaya diri dan mudah merasa cemas dalam proses pembelajaran digital.
Baca Juga: 5 Tips Study Life Balance Untuk Mahasiswa Kuliah
Apakah Keberadaan EdTech Justru Membantu atau Menimbulkan Stres?
Dari kedua temuan dapat disimpulkan bahwa dampak EdTech sangat bergantung pada bagaimana teknologi tersebut diterapkan. Jika tersedia infrastruktur memadai, dukungan pelatihan, serta pengelolaan beban belajar yang wajar, maka EdTech lebih banyak memberikan manfaat. Sebaliknya, tanpa dukungan tersebut, risiko stres akibat teknologi menjadi lebih besar. Artinya, EdTech bukan semata baik atau buruk, melainkan netral dan bergantung pada konteks penggunaannya
Oleh karena itu, mahasiswa dan institusi perlu bekerja sama untuk memastikan penggunaan EdTech benar-benar efektif. Mahasiswa harus meningkatkan literasi digital mereka, sementara institusi wajib menyediakan pelatihan, dukungan teknis, dan desain pembelajaran yang seimbang. Dengan begitu, potensi positif EdTech bisa dimaksimalkan, sementara risiko negatifnya dapat diminimalkan.
Referensi:
- Impact of Educational Technology on Student Well-being: An Australian Perspective
- Exploring college students’ technostress phenomenon in using ed-tech
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.




