
Untuk Kedua Kalinya, UMN Kembali Hadir di Pameran Pendidikan Tinggi Indonesia 2025 di Timor Leste
Oktober 30, 2025
Fira Sefirna Ananda: Pentingnya Kerendahan Hati dan Softskill dalam Dunia Perhotelan
Oktober 30, 2025
Program Langkah Membumi bersama Blibli di Lecture Theater, Kampus UMN (Dok. UMN)
Tangerang, (28/10/2025) – Langkah Membumi Ecoground merupakan kegiatan yang dipersembahkan oleh Blibli, kegiatan ini diadakan di Universitas Multimedia Nusantara sebagai salah satu aksi dalam mendukung keberlanjutan di Indonesia. Seminar dari kegiatan ini mengangkat tema “Eco-Conscious Generation: From Awareness to Action”. Sebagai salah satu kampus yang terus mendukung berbagai langkah keberlanjutan, kegiatan ini sejalan dengan visi UMN untuk tidak hanya mengedukasi mahasiswa tapi juga melakukan aksi nyata.
Langkah Membumi Ecoground mengundang tiga narasumber yakni Jeany Hartriani selaku Co-Initiator & Deputy Head of Katadata Green, Nazrya Octora selaku Head of Public Relations at Blibli, Cinta Laura Kiehl selaku Changemaker Partner dan dimoderatori oleh Maria Advenita Gita Elmada, S.I.Kom., M.Si., selaku Center of Sustainability Manager UMN. Kegiatan ini mengajak mahasiswa UMN untuk melakukan aksi keberlanjutan mulai dari hal-hal kecil dan berdampak. Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Dr. Florentina Kurniasari T., S.Sos., M.B.A., selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Keberlanjutan.
“Senang rasanya UMN bisa menjadi bagian dalam program Langkah Membumi Ecoground, kegiatan ini menjadi inisiatif yang baik untuk mengajak mahasiswa lebih peduli terkait isu lingkungan dan berani mengambil tindakan nyata. Harapan saya dari kegiatan ini mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru dan nantinya bisa terlibat aktif untuk berkontribusi pada lingkungan”, ucap Sari.
Sari juga menegaskan bahwa di UMN keberlanjutan menjadi cara berpikir dan berinovasi. Kegiatan ini relevan dengan mata kuliah dari masing-masing program studi di UMN, dan diharapkan kegiatan ini bisa mendorong mahasiswa untuk melihat bagaimana kreativitas bisa menjadi bahasa untuk menyampaikan pesan dan membawa perubahan.
“Sebuah kebanggan bisa melakukan program ini di UMN dan mengajak mahasiswa untuk terlibat. Pada kesempatan ini mahasiswa bisa mengulik banyak sekali pengetahuan baru, sehingga nantinya mahasiswa terdorong untuk melakukan aksi dan mendukung masa depan yang berkelanjutan. Bagi saya, penting untuk mahasiswa mengetahui tentang keberlanjutan lebih dalam lagi hal ini karena mereka adalah generasi baru”, ucap Chiara Irawan selaku Head of ESG Blibli.
Langkah Membumi Ecoground merupakan program dari Blibli Tiket Action dan program ini menjadi komitmen Blibli dalam mendukung berkelanjutan. Langkah Membumi Ecoground bukan sekedar program yang menyampaikan inisiatif saja tapi juga melakukan aksi nyata. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan mahasiswa saja, tapi juga mengajak mahasiswa untuk melakukan aksi nyata lewat langkah kecil.
Pandangan Industri dan Changemaker Dalam Mendukung Keberlanjutan

Seminar Langkah Membumi Ecoground bersama Jeany Hartriani, Nazyra Octora, Cinta Laura Kiehl dan Maria Advenita Gita Elmada (Dok. UMN)
Narasumber pertama dibawakan oleh Jeany Hartriani yang menjelaskan terkait data-data isu iklim. Jeany sendiri memaparkan bagaimana data yang terkumpul oleh Katadata Green dikelola dan diubah menjadi alat untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang iklim di Indonesia.
“Melihat riset yang ada memang sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tahu bahwa climate change terjadi, namun yang menjadi permasalahan adalah masih banyak juga yang belum paham. Dari permasalahan ini dibutuhkan aksi yang lebih konkrit, contoh mudahnya adalah mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum untuk mengurangi emisi karbon”, jelas Jeany.
Jeany juga menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh Blibli merupakan langkah yang tepat, sehingga masyarakat tidak hanya tahu-menaui terkait isu iklim saja tapi ada aksi nyata. Bagi Jeany, masih banyak upaya yang dapat dilakukan seperti mendorong kolaborasi yang aktif dengan melibatkan masyarakat.
“Berbicara tentang isu iklim, sebetulnya yang memperburuk iklim itu sendiri adalah akumulasi dari semua isu yang ada mulai dari sampah, polusi udara, penggunaan fossil, dan hal-hal kecil yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu banyak sekali tantangan yang kita hadapi terkait memberikan edukasi kepada masyarakat tentang isu ini”, tambah Jeany.
Jeany juga menjelaskan bahwa dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Katadata Green tidak hanya memaparkan berbagai data saja, namun langkah strategis yang dilakukan oleh Jeany adalah memvisualkan data yang ada. Salah satunya adalah membuat infografis jumlah sampah yang ada di Jakarta setara dengan berapa ratus Monas. Seminar ini dilanjutkan dengan Nazrya Octora selaku Head of Public Relations at Blibli, membahas tentang pengintegrasian Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam bisnis model.
“Dalam melakukan aksi nyata ini tidak hanya sekedar niat saja tapi kami jadikan prinsip dan kami hidupkan dalam kegiatan, dan tidak sekedar bisnis saja tapi juga sumber daya manusia. Ada beberapa fokus kami mulai dari pengelolaan limbah, pengurangan emisi, good government data, pemberdayaan komunitas dan berbagai aksi lainnya”, jelas Nazrya.
Nazrya juga menjelaskan dalam melakukan sustainability program, perusahaan tidak bisa bergerak sendiri dan dibutuhkan kolaborasi. Nazrya percaya kolaborasi menjadi landasan yang penting. Semakin banyak kolaborasi yang luas, dampak dari aksi nyata yang juga akan lebih besar.
“Salah satu langkah yang dilakukan oleh Blibli untuk mendukung keberlanjutan adalah mengimplementasikan Artificial Intelligence (AI) dalam pengemasan paket. Tentu langkah ini tidak untuk menggantikan peran manusia, tapi dengan penggunaan AI dapat mengurangi material hingga 20%. Seluruh kemasan dari Blibli dianalisa oleh AI sehingga kemasan sesuai dan tidak menghasilkan limbah berlebih”, tambah Nazrya.
Selain melihat dari sisi industri, seminar ini juga menarik pandangan dari Changemaker Partner, Cinta Laura Kiehl. Cinta merupakan sosok yang aktif dengan isu-isu berkelanjutan, bagi Cinta, isu ini menjadi hal penting. Bukan hanya terkait krisis iklim namun dampaknya pada kemanusiaan.
“Aku bukan expert di bidang lingkungan, tapi aku peduli dengan humanity. Kalau kita lihat banyak sekali orang yang terdampak, dan ini menjadi akar masalah. Dengan krisis lingkungan banyak orang yang terdampak akibatnya pendapatan menurun, setelahnya secara sosial itu menjadi masalah keluarga. Dampaknya, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan berbagai ketidakstabilan lainnya yang diakari karena kerusakan iklim”, jelas Cinta.
Cinta menegaskan, masalah lingkungan memberikan dampak yang signifikan kepada manusia. Bukan hanya sekedar polusi udara, tapi juga berdampak pada kesehatan mental seseorang. Lingkungan yang tidak bersih akan mempengaruhi emosi manusia dan mengakibatkan berbagai hal mulai dari kecemasan, depresi, dan mood yang tidak stabil.
“Kita harus sadar bahwa isu ini sangat urgent dan dampaknya sangat luas, sebagai generasi muda kalian juga punya peran yang besar untuk melangkah lebih baik. Langkah-langkah kecil yang bisa kalian lakukan itu seperti membawa tumbler sendiri, kurangi belanja fast fashion karena limbah ini juga cukup besar, dan matikan listrik kalau nggak dipakai. Mungkin langkah ini memang terlihat kecil, tapi kalau dilakukan oleh banyak orang ini bisa menjadi langkah besar dan berkontribusi besar”, jelas Cinta.
Cinta berharap kedepannya akan semakin banyak generasi muda yang lebih sadar dengan krisis iklim dan kemanusian ini. Hal yang terpenting bagi Cinta bukanlah meminati bidang krisis iklim, tapi dengan memiliki kesadaran untuk melangkah lebih baik dan berkelanjutan dan memanusikan manusia dengan tidak menjadi kontributor untuk rakyat kecil.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.



