
Bagaimana Peran Strategi Komunikasi Untuk Mendukung Kesetaraan Gender Dalam Isu Keberlanjutan
November 27, 2025
Foto bersama jajaran Yayasan Multimedia Nusantara pada Ziarah ke makam Jakob Oetama (Dok. UMN)
Jakarta, (28/11/2025) – Dalam memperingati Dies Natalis Yayasan Multimedia Nusantara ke – 19, keluarga besar Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berziarah ke makam Jakob Oetama selaku Pendiri Kompas Gramedia di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Kegiatan rutin ini tidak hanya ditujukan sebagai penghormatan keluarga besar Universitas Multimedia Nusantara, tapi juga mengenang sosok Jakob Oetama untuk terus mencerahkan masyarakat Indonesia lewat pendidikan.
Jakob Oetama merupakan sosok pendiri Kompas Gramedia, visi misinya “Enlighten People” atau mencerahkan masyarakat sendiri telah dituangkan oleh Jakob Oetama melalui UMN. Komitmen ini terus dijaga oleh Yayasan Multimedia Nusantara untuk terus memberikan pendidikan berkualitas pada masyarakat. Hal ini juga dibuktikan dari berbagai institusi pendidikan yang telah dikembangkan mulai dari Multimedia Nusantara Politeknik dan Multimedia Nusantara School.

Teddy menyampaikan seuntai pesan untuk jajaran Yayasan Multimedia Nusantara (Dok. UMN)
“Pak Jakob memberikan misi di bidang pendidikan, itulah kenapa kita perlu hadir disini. Sebagai rasa berterima kasih kita dan juga menghormati atas jasanya di bidang pendidikan. Saat ini Yayasan Multimedia Nusantara terus bertambah dan menyediakan fasilitas untuk anak usia 3 sampai yang mendatang dan diharapkan bisa diwujudkan doktoral”, ucap Ir. Teddy Surianto selaku Ketua Yayasan Multimedia Nusantara.
Rasa bangga terhadap perkembangan akademik dan karakter mahasiswa UMN juga disampaikan oleh Teddy. Teddy turut bangga atas salah satu karya proyek mahasiswa yang mengangkat tentang nilai-nilai kehidupan sosok Jakob Oetama dan P.K Ojong. Karya ini tidak hanya berisi tulisan, tetapi juga dikemas dalam bentuk buku yang mudah dipahami oleh anak-anak.
“Saat saya mengetahui dan mendengar karya proyek mahasiswa, saya turut senang karena mahasiswa UMN tidak hanya tertarik pada hal-hal modern dan viral tapi juga kisah inspiratif pendiri kita. Ini sebagai bukti bahwa nilai-nilai 5C (Caring, Credible, Competent, Competitive, and Customer Delight) berhasil diimplementasikan dalam kurikulum UMN”, tambah Teddy.
Setelah sambutan dari Ketua Yayasan seluruh civitas akademik UMN juga terlibat dalam penaburan bunga pada makam Jakob Oetama. Diikuti oleh Jajaran Rektorat UMN, Dekan dan Kaprodi dari masing-masing fakultas, perwakilan masing-masing divisi dan juga perwakilan mahasiswa.

Sesi tabur bunga yang diikuti oleh jajaran UMN (Dok. UMN)
Kisah dan nilai kehidupan Jakob Oetama
Dalam kesempatan ini hadir pula Dr. Ninok Leksono, yang sebelumnya menjabat sebagai Rektor UMN dan St. Sularto selaku Pembina Yayasan Multimedia Nusantara. Ninok dan Sularto membagikan kisah dan pembelajaran hidup Jakob Oetama yang diharapkan bisa terimplementasikan dan menjadi nilai kehidupan civitas akademik UMN.

Ninok menyampaikan pesannya pada ziarah ke makam Jakob Oetama (Dok. UMN)
“UMN kian berkembang baik secara akreditasi dan reputasi internasionalnya, saya yakin Pak Jakob pasti senang melihat perkembangan UMN yang membanggakan. Tapi seiring ini, kita tidak boleh cepat puas atau mengutip dari James Collins ‘onward never retreat’. Saya sudah mendengar berbagai inovasi yang hendak dikembangkan oleh UMN dan akan disiapkan untuk masa depan mahasiswa nantinya”, ucap Ninok.
Ninok yakin UMN mampu dan memadai untuk inovasi baru nantinya, namun hal yang menjadi kunci adalah teamwork serta kolaborasi. Melihat UMN yang mulai tampil di tengah masyarakat dan hiruk pikuk media sosial, diharapkan UMN nantinya dapat mengumpulkan orang-orang terbaik untuk menyelesaikan masalah dan berdampak pada masyarakat. Ninok berharap, UMN dapat memberikan pengaruh yang nyata.
“Salah satu nilai Pak Jakob utamanya di lingkup kerja, karakter itu penting sejalan dengan kognitif dan kemampuan komunikasi. Sikap kedermawanan akan membuahkan hal baik, kerja keras adalah sesuatu yang harus ditekuni tapi juga jangan pernah lupa untuk memanusiakan manusia. UMN akan terus ada di hati saya dan saya harap terus menjadi enlightening and caring institution”, tutup Ninok.

Sularto memberikan cerita semasa kehidupan Jakob Oetama (Dok. UMN)
Sularto juga turut membagikan nilai-nilai kehidupan yang Ia dapatkan semasa bekerja bersama Jakob Oetama. Menurut Sularto, Jakob adalah sosok yang rendah hati dan sederhana. Hal ini terpancarkan bagaimana sikap Jakob dalam lingkup kerja dan lingkup sosial, dan semua sudah menjadi identitasnya.
“Selain itu juga semasa bekerja dengan Pak Jakob, dirinya setiap pada lembaga. Tidak hanya apa yang dikatakan tapi juga lewat tindakan dan hatinya yang jujur. Pak Jakob senantiasa selalu mendekatkan diri dengan para karyawan, dan memanusiakan manusia. Tidak pernah ada kesenjangan antara dirinya dan seluruh karyawan Kompas Gramedia”, ucap Sularto.
Sularto menceritakan bagaimana Jakob Oetama memanusiakan manusia semasa bekerja bersama. Jakob mendudukan seseorang sebagai pribadi yang bermartabat, dan tidak secara terus menerus melihat kritik karena hal tersebut tidak ada habisnya. Hal terpenting adalah melihat kesalahan dalam diri kita juga, dan mengerti bahwa semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Nilai ini diharapkan bisa menjadi pedoman dan bawaan hidup untuk seluruh Yayasan Multimedia Nusantara.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.



