
BCA Berbagi Ilmu di UMN: The Art of Falling: ‘Ukemi’ as a Lesson for Life and Career
November 17, 2025
Pelaksanaan kuliah tamu bersama Bismakara Kurniawan di Lecture Theatre, Kampus UMN (Dok. UMN)
Tangerang, (19/11/2025) – Fakultas Ilmu Komunikasi UMN mengadakan kuliah tamu yang mengundang narasumber Bismakara Kurniawan, selaku Founder dan CEO Bumilangit Entertainment. Pada kesempatan ini Bismakara membagikan tentang lanskap perkembangan dunia hiburan di Indonesia. Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Moch. Taufik Hidayatullah. M. A., selaku Pengamat Film & dosen Media, Youth, and Pop-culture in Southeast Asia.
Bismakara Kurniawan merupakan sosok pendiri dari Bumilangit Entertainment yang berfokus pada cerita komik berbasis pahlawan super di Indonesia. Bismakara sendiri telah mendirikan Bumilangit sejak 2003, dan sudah menciptakan 1.200 karakter pada komik. Kian berkembang saat ini Bumilangit tidak hanya terkemuka dari segi komik tapi juga berhasil membangun superhero Indonesia yakni Gundala, Sri Asih, Sira, dan berbagai superhero lainnya.
“Perlu kita pahami dulu, saat ini lanskap media sudah berubah, hal ini tentu karena dipengaruhi oleh teknologi dan media sosial. Hal ini cukup mengubah dunia hiburan, mengingat sekarang sudah diisi oleh Gen Z dan setiap generasi memiliki prioritas sendiri bagaimana mereka menikmati konten-konten hiburan”, jelas Bismakara.
Bismakara menjelaskan pandangannya mengenai perilaku Gen Z, yang dimana Gen Z lebih banyak menonton di platform streaming. Serta penggunaan media sosial yang masif saat ini, dan Gen Z lebih banyak mencari informasi dan mengambil keputusan lewat informasi di media sosial.
“Hal terpenting lainnya tidak hanya melihat dari behavior market saja tapi juga storytelling. Mungkin membuat karakter dan mendaftarkannya dalam hak cipta mudah, tapi tidak berhenti disitu storytelling menjadi bagian penting yang melekat pada masing-masing karakter. Penonton itu pasti memiliki karakter kesukaan yang berbeda-beda, ini juga dilandasi dengan cerita di balik karakter itu”, tambah Bismakara.

Bismakara dalam pemaparan materi di kuliah tamu FIKOM UMN (Dok. UMN)
Menurut Bismakara, dengan storytelling yang baik tidak hanya penonton saja yang menikmati tapi juga meningkatkan peluang untuk branding. Seperti pada superhero Gundala yang berhasil menjadi ikon superhero Indonesia, dan juga sudah berkolaborasi dengan berbagai brand mulai dari kopi, banking, dan juga menjadi top of mind untuk Indonesia.
“Berbicara tentang diversity dan inklusivitas, memang di Bumilangit kita tidak membuat produksi for the sake of diversity, tidak ada film khusus untuk suku, bangsa, maupun agama. Kami membuat sudah sesuai target umur saja dan laki-laki atau perempuan. Kami ingin produksi kami dinikmati oleh berbagai orang”, jelas Bismakara.
Dengan ini Bismakara menjelaskan objektifnya secara spesifik yakni ingin produksi film diingat oleh orang-orang, dan yang terpenting memberikan cerita yang relevan di Indonesia. Menurut Bismakara banyak orang yang menyukai hal-hal yang relevan dengan diri mereka, dan dengan perasaan relevan atau relatable ini bisa meningkatkan empati penonton.
“Menurut saya kedepannya akan lebih banyak tantangan dan peluang dalam industri hiburan. Teknologi terbaru Artificial Intelligence tidak hanya disrupsi tapi juga membuka peluang baru untuk lebih kreatif dan efektif secara waktu. Tentu dengan etika penggunaan yang baik akan menghasilkan peluang yang baik juga”, tutup Bismakara.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.




