
UMN Buktikan Gelar “Green Campus” Lewat Aksi Penanaman Pohon Massal Bersama Mahasiswa
November 14, 2025
Foto bersama jajaran rektorat dan ketua senat UMN bersama jajaran tim BCA (Dok. UMN)
Tangerang, (14/11/2024) – Bank Central Asia (BCA) mengadakan kuliah tamu bertajuk “The Art of Falling: ‘Ukemi’ as a Lesson for Life and Career, di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Kegiatan ini merupakan salah satu program dari BCA Berbagi Ilmu, dan dinarasumberi oleh Hendry Tan selaku Direktur BCA, Ia mengajak mahasiswa untuk memahami kegagalan dan bangkit dari kegagalan serta memahami kegagalan dari Teknik Aikido yakni Ukemi.
BCA merupakan salah satu mitra industri yang dekat dengan UMN, saat ini banyak program yang telah dilakukan oleh UMN dan BCA. Sebagai komitmen dalam kolaborasi antara BCA dan UMN kuliah tamu ini merupakan implementasi kolaborasi antara UMN dan BCA, serta menjadi bukti komitmen industri dan institusi pendidikan untuk terus memberikan pendidikan berkualitas untuk generasi muda Indonesia. Kuliah tamu ini dibuka oleh Dr. Andrey Andoko selaku Rektor UMN.
“Kegiatan ini menjadi sangat baik dan menjadi bukti kepedulian BCA dengan pendidikan dan topik ini menjadi penting untuk mahasiswa, kita pasti akan menghadapi kegagalan baik dalam kehidupan atau dunia kerja nantinya. Namun yang terpenting bukan seberapa banyak kita jatuh dan gagal tapi seberapa berani kita bangkit dari kegagalan. Sudah banyak contoh dalam bisnis besar, dan juga tokoh besar yang berkali-kali gagal namun mereka tidak menyerah seperti pada kutipan Thomas Edison ‘Our greatest weakness lies in giving up. The certain way to succeed is always to try just one more time’”, papar Andrey.
Dalam hal ini Ia berpesan pada mahasiswa agar tidak cepat menyerah, terutama di era disrupsi digital khususnya karena perkembangan Artificial Intelligence (AI) dan banyak profesi yang telah usang dan tergantikan oleh AI. Andrey berpesan pada mahasiswa untuk terus menjadi individu yang adaptif dan menjadi long life learner. Kegiatan ini juga dibuka oleh Eko Santini selaku Kepala Cabang BCA Gading Serpong.
“Saat ini Indonesia berada di bonus demografi, data dari DPS Indonesia memparakan terdapat 24% generasi muda. Dengan bonus demografi ini perguruan tinggi dan industri memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan di Indonesia lewat program BCA Berbagi Ilmu untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045 mendatang” ucap Eko.
Bagi Eko, kegiatan ini menjadi penting untuk mahasiswa dan sebagai langkah nyata industri untuk generasi muda dalam menyiapkan karir mereka. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pelengkap untuk mahasiswa yang sudah dipelajari di kampus, dan mendapatkan pengetahuan lebih luas lagi.
Ukemi mengajarkan kita untuk terus bangkit dari kegagalan.

Foto bersama jajaran rektorat dan ketua senat UMN bersama jajaran tim BCA (Dok. UMN)
Ukemi merupakan teknik dalam seni bela diri Aikido, dan ini menjadi teknik yang paling dasar yang harus dipelajari. Teknik Ukemi adalah teknik bagaimana menjatuhkan lawan dengan energi lawan bagaimana jatuh tanpa merasakan sakit dan berdiri lagi. Dalam kuliah tamu ini Hendry menjelaskan lewat pengalaman Aikido-nya, bagaimana Ukemi bukan sekedar teknik semata-mata tapi juga mengimplementasikannya dalam hidup.
“Ukemi itu ternyata mengajarkan saya dalam prinsip kehidupan bahwa jatuh itu suatu hal yang kita tidak bisa hindari tapi bagaimana caranya bangkit lagi. Jatuh itu suatu hal diluar kontrol kita tapi untuk kembali bangkit adalah pilihan kita. Kegagalan ini terbagi menjadi dua circle of concern hal diluar kontrol kita dan circle of influence hal yang dekat dengan diri kita, sehingga kita harus tahu faktor kegagalan ini dari lingkaran yang mana”, jelas Hendry.
Hendry sendiri menyatakan bahwa dirinya selalu belajar untuk menyiapkan diri untuk hal-hal diluar kontrolnya atau menyiapkan diri dalam circle of influence. Nantinya jika ada kegagalan kita dapat memahami kesalahan yang menjadi faktor. Selain itu Hendry juga menjelaskan bagaimana menyikapi dan menghadapi perubahan di dunia.
“Dunia itu berubah terus 99,7%, saat ini kita hidup sudah terkoneksi dan banyak disrupsi teknologi yang bermunculan. Dengan kemajuan teknologi membawa kita untuk menginovasikan hal baru tapi disaat yang bersamaan juga menimbulkan kecemasan untuk generasi muda. Kecemasan dalam kegagalan, sebuah fenomena yang saat ini terjadi bahkan tidak hanya dalam karir saja tapi juga hal-hal kecil”, tambah Hendry.
Menurut Hendry, kecemasan ini menjadi faktor yang bisa membuat kita jatuh namun disaat yang bersamaan perubahan dunia adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari tapi kita bisa merubah diri sendiri. Inovasi dan disrupsi baru akan terus muncul dan sebagai mahasiswa harus mau mempelajari hal baru.
“Dalam menghadapi perubahan ini kalian bisa menekankan untuk terus aware dengan situasi peluang dan kemungkinan jatuh gagal, dan acceptance tidak menolak perubahan situasi yang ada, terutama dalam dunia kerja yang berubah sangat cepat. Serta adaptability, beradaptasi dengan perubahan mengikuti perubahan, sehingga kedepannya kalian akan selalu siap dengan perubahan baru lainnya”, tambah Hendry.
Dalam penutupannya Hendry juga memaparkan berbagai pembelajaran hidup yakni kegagalan dalam hidup itu bukan akhir dari segala hal tapi itu adalah feedback. Pembelajaran kedua adalah mengikuti arus yang ada dan tidak menolak perubahan baru.
“Kekuatan yang nyata itu bukan tidak pernah gagal, tapi tahu bagaimana gagal dan bangkit lagi, jangan pernah berhenti untuk belajar dan juga terus mengembangkan karakter kalian. Jadilah pribadi yang dapat bertahan dan unggul dalam kehidupan yang terus berganti”, tutup Hendry.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.



