Beauty Talkshow FIKOM UMN Bersama L’Oréal Indonesia
September 26, 2025
Foto bersama kuliah tamu FTI UMN bersama Surendra, Andrea, dan Johan (Dok. UMN)
Tangerang – Pada Senin (25/09/2025) Fakultas Teknik dan Informatika UMN mengadakan kuliah tamu yang mengangkat topik tentang “Review of Published Research and Emerging Trends in Relevant Research Areas in Information Technologies”. Kuliah tamu ini dibawakan oleh tiga narasumber yakni Prof. Dr. Surendra N. Rahamatkar dari Avantika University, India, Prof. Andrea Corradini, Ph.D., dari University of Pisa, Italy dan Johan Setiawan, S.Kom., M.M., M.B.A., dari Universitas Multimedia Nusantara.
Perkembangan teknologi dan isu keberlanjutan sekarang menjadi isu yang digaungkan oleh berbagai negara. Hal ini karena semakin banyaknya inovasi-inovasi baru yang tidak hanya mempermudah kehidupan manusia, tapi juga berdampak baik untuk lingkungan. Kuliah tamu ini ditujukan agar mahasiswa dapat melihat lanskap dari berbagai negara, dan fokus utama berbagai negara.
“India memiliki target di tahun 2047 sebagai global leader technology, sehingga saat ini banyak inovasi-inovasi terkait kemajuan teknologi mulai dari riset dan tren bidang teknologi informasi, dan lanskap teknologi baru salah satunya Artificial Intelligence (AI). Target ini juga tidak hanya roadmap saja tapi juga komitmen India untuk menjadi negara maju dengan dengan kolaborasi berbagai negara serta dukungan internasional”, papar Prof. Dr. Surendra N. Rahamatkar., selaku perwakilan dosen dari Avantika University, India.
Surendra juga memaparkan berbagai contoh inovasi sistem teknologi di India yang saat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan menjadi bagian keseharian masyarakat, mulai dari Sistem Aadhaar, Unified Payments Interface (UPI), Digilocker, dan BHAShni. Sistem ini mendukung baik transaksi, dokumen, komunikasi dan data masyarakat.
“Selain itu kedepannya India juga sudah menginisiasikan berbagai teknologi lainnya seperti 6G & Satellite Internet, Green Hydrogen yang saat ini sudah banyak menggunakannya sebagai energi bersih terbarukan, dan biotechnology. Dengan ini India berkomitmen untuk memimpin kelola data dan infrastruktur digital secara global, dan tentunya berkolaborasi dengan berbagai sektor masyarakat, industri, pemerintah, dan akademisi”, tambah Surendra.
Dengan komitmen India menuju global leader technology tentu tidak luput dengan akademisi, Surendra menegaskan riset dan penelitian mengambil peran penting dalam hal ini, bagi Surendra dengan penelitian di bidang teknologi dapat membantu untuk membangun pondasi awal serta mengetahui celah yang dibutuhkan nantinya.
“Untuk memulai riset tentu kita perlu mengetahui tujuan dan lingkup yang akan menjadi penelitian nantinya. Menentukan area yang membutuhkan penelitian, dengan ini kalian perlu menjadi selektif, fokus pada penelitian, dan kerangka yang tepat”, ucap Surendra.
Selain melihat dari perspektif India, kuliah tamu ini juga mengulik perkembangan teknologi dan riset di Uni Eropa. Prof. Andrea Corradini, Ph.D., sebagai salah satu perwakilan dosen University of Pisa, Italy, menyatakan saat ini Uni Eropa fokus pada perkembangan digital teknologi dengan inovasi sustainability.
“Uni Eropa memang lebih fokus pada ‘sustainability inclusivity’ hal ini karena kita ingin berdampak baik pada masyarakat dan merata. Di Uni Eropa kami selalu harus tau apa yang menjadi permasalahan saat ini baik di sosial, ekonomi, dan lingkungan. Baik dari keamanan, market, geopolitical dan masih banyak lagi”, jelas Andrea.
Andrea juga menjelaskan bagaimana transformasi digital di Uni Eropa memiliki banyak regulasi yang cukup kompleks dan ketat. Hal ini karena Uni Eropa menjunjung kesetaraan baik untuk masyarakat maupun penjual, dan mengingat perubahan digital yang cepat dan masif. Hal ini menjadikan terdapat tiga fokus utama dalam Uni Eropa yakni Sustainable Development, Digital Transformations, dan Health & Biotechnology.
“Dalam Research and Development Uni Eropa terdapat beberapa cluster mulai dari Aerospace, AI & Machine Learning, ICT, E-Health, Quantum and Cryptography, Environment and Agriculture, Energy, Mobility and Transport, dan berbagai topik lainnya seputar tiga fokus utama Uni Eropa”, tambah Andrea.
Andrea juga memaparkan berbagai tantangan yang ada dalam riset dan perkembangan di Uni Eropa yakni regulasi dan peraturan yang kompleks, pendanaan yang harus seimbang dengan hasil dari riset, sehingga bisa menghasilkan inovasi yang berkelanjutan. Tantangan lainnya adalah dibutuhkannya tenaga profesional yang memahami riset dan inovasi untuk kedepannya.
Kuliah tamu ini dilanjutkan oleh narasumber ketiga, Johan Setiawan, S.Kom., M.M., M.B.A., dari Universitas Multimedia Nusantara. Pada kesempatan ini Johan memaparkan terkait risetnya tentang e-commerce dan online delivery, dan bagaimana masyarakat terutama di Indonesia saat ini menanggapi tentang online delivery.
“Saat ini di Indonesia sudah banyak e-commerce dimana-mana, dan platform e-commerce juga sudah memiliki pengiriman masing-masing. Hal ini dilakukan karena banyaknya masyarakat yang secara tidak langsung ingin transparansi pengiriman paket-paket mereka, dan disamping itu juga faktor teknologi yang kian maju, sehingga masyarakat juga menuntut estimasi serta kepercayaan pada e-commerce”, jelas Johan.
Johan juga membagikan berbagai hal yang bisa dilakukan oleh berbagai platform saat ini dengan kemajuan teknologi yang ada. Mulai dari realitas seperti cuaca, hujan, lalu lintas dengan estimasi yang tepat. Bagi Johan, pergerakan inovasi teknologi juga diperlukan akurasi dan inovasi yang baik, sehingga nantinya bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat juga.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.