
UMN x PT Agung Sedayu Group Adakan Pembekalan Administrasi dan Pembukuan Untuk UMKM Kecamatan Teluk Naga
Agustus 25, 2025Transformasi digital 2025 hingga 2030 membuat pengambilan keputusan berbasis data bukan lagi “nice to have”, melainkan kompetensi inti di hampir semua fungsi bisnis. Perusahaan mengandalkan analisis data untuk efisiensi, pertumbuhan, hingga mitigasi risiko, sementara teknologi seperti AI dan otomatisasi mempercepat kebutuhan akan talenta yang mampu menyiapkan data, membangun insight, dan mengkomunikasikannya secara berdampak. Tren global terbaru bahkan menunjukkan pergeseran besar peran dan keterampilan kerja menuju “AI & Big Data”, network/ cybersecurity, serta literasi teknologi semuanya bertumpu pada pondasi analytics.
Di Indonesia, akselerasi ini disokong ekosistem digital yang terus membesar. Laporan e-Conomy SEA 2024 mencatat ekonomi digital Asia Tenggara tumbuh dua digit dan Indonesia tetap menjadi pasar terbesar, momentum ini mendorong kebutuhan talenta data untuk profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan. Pemerintah juga mempercepat suplai talenta lewat program Digital Talent Scholarship (DTS) 2025 dengan target meluluskan 100.000 talenta digital, bagian dari strategi menutup kesenjangan keterampilan yang masih lebar.
1) Pasar Kerja Global: Lonjakan Permintaan, Peta Keterampilan Baru
Laporan World Economic Forum Future of Jobs 2025 memproyeksikan transformasi pasar kerja setara 22% dari total pekerjaan saat ini pada 2025 hingga 2030, yaitu 170 juta pekerjaan baru tercipta, 92 juta terdampak, menghasilkan pertumbuhan bersih sebanyak 78 juta. Keterampilan dengan pertumbuhan tercepat AI & Big Data, network & cybersecurity, dan technology literacy, sementara analytical thinking tetap jadi kompetensi inti yang paling dicari. Artinya, “berpikir analitis + literasi data + pemahaman AI” adalah kombinasi emas untuk menjaga relevansi karier di dekade ini.
Dengan belajar analytics sekarang memberi “option value” yang besar kamu tidak hanya siap mengisi peran data seperti Data Analyst, Data Scientist, Business Intelligence dan Machine Learning, tetapi juga memperkuat peran non-teknis (marketing, finance, operations) dengan keputusan berbasis data.
2) Kebutuhan Talent Data di Indonesia Cukup Tinggi
Di Indonesia, transformasi digital yang dipicu oleh e-commerce, fintech, manufaktur, hingga sektor kesehatan mendorong kebutuhan data analytics semakin nyata. Laporan Indonesia Digital Economy 2025 dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memproyeksikan kontribusi ekonomi digital bisa mencapai US$146 miliar pada 2025. Angka ini hanya bisa tercapai bila ada suplai talenta yang mampu mengolah, membaca, dan memanfaatkan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
Namun, banyak perusahaan menyebut salah satu tantangan utama mereka adalah kurangnya tenaga kerja dengan keterampilan analitik yang mumpuni. Survei World Economic Forum 2025 juga menempatkan analytical thinking dan AI & Big Data di antara keterampilan paling dicari secara global. Artinya, profesi seperti Data Analyst tidak hanya berperan penting dalam perusahaan teknologi, tetapi juga dalam sektor tradisional seperti perbankan, retail, energi, dan transportasi yang sedang bertransformasi digital.
3) Momentum Ekonomi Digital, Data Jadi “BBM” Profitabilitas
Riset e-Conomy SEA 2024 (Google–Temasek–Bain) menegaskan ekonomi digital kawasan tumbuh ~15% YoY (GMV US$263 miliar pada 2024). Untuk menjaga pertumbuhan sekaligus profitabilitas, perusahaan mendorong efisiensi unit ekonomi yang sangat bergantung pada analytics cost-to-serve, akuisisi & retensi pelanggan, supply chain optimization, hingga deteksi fraud. Ini membuka jalur karier analis di berbagai fungsi (growth, finance, ops, product) karena keputusan berbasis data terbukti memperpendek waktu menuju profit dan skala.
Dengan kebutuhan yang seperti ini, apa yang perlu dipelajari generasi muda?
- Dasar kuat Statistik terapan, SQL, spreadsheet modeling.
- Teknis Python untuk data wrangling & analisis, BI dashboard (Power BI/Tableau/Looker), dasar machine learning untuk use-case praktis.
- Bisnis & komunikasi yaitu Problem framing, eksperimen A/B, storytelling dengan data.
Ingin menyiapkan diri dengan kurikulum praktis, mentor industri, dan portofolio yang “siap dilihat HR”? Ikuti Beasiswa DQ di DQLab untuk Data Analytics. Kamu akan belajar modul fundamental lanjutan, membangun studi kasus nyata, serta mendapat dukungan dari mentor profesional untuk menunjang skill kamu!
Daftar sekarang dan ambil peluang di tengah lonjakan kebutuhan talenta data 2025. Daftar sekarang disini https://bit.ly/DQMEDIA
By DQLab
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.