
UMN Sambut Visiting Professor Dari Korea University of Media Arts
Agustus 7, 2025
Tim kolaborasi lintas program studi UMN berhasil memborong tiga jenis penghargaan dalam kompetisi Global Innovation Sprint 2025.
TANGERANG – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dalam ajang internasional pada Sabtu (19/07/2025). Tim kolaborasi lintas program studi UMN berhasil memborong tiga jenis penghargaan dalam kompetisi Global Innovation Sprint 2025, yakni Juara 2 untuk Overall Business Plan, Gold Medal Sub-Category Agriculture Business, dan Favorite Poster.
Tim kolaborasi lintas program studi ini, terdiri dari Audrey Aurantica (Strategic Communication 2024) sebagai CEO (Chief Executive Officer), Peter Huang (Manajemen 2024) sebagai CFO (Chief Financial Officer), William Asabha (Teknik Informatika 2024) sebagai CTO (Chief Technology Officer), dan Kelvin (Strategic Communication 2024) sebagai CMO (Chief Marketing Officer).
Global Sprint Innovation 2025 diselenggarakan oleh EDUHUB bekerja sama dengan Universitas Airlangga dan menghadirkan peserta dari berbagai negara. Kompetisi internasional ini mendorong mahasiswa dari seluruh dunia berkolaborasi untuk menghasilkan ide-ide inovatif dalam berbagai bentuk, seperti esai dan presentasi bisnis. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing global, serta menjadi wadah bagi pertukaran ide dan solusi inovatif.
Audrey mengatakan timnya merancang sebuah ide bisnis bernama “Sor-Go!” – sebuah inovasi Food & Beverage berbasis sorghum yang dikemas dalam bentuk snack bar. Sorgum adalah salah satu jenis tanaman serealia yang mirip dengan jagung dan gandum, serta dikenal tahan terhadap kondisi kering atau panas. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas isu ketahanan pangan di Indonesia.
“Tidak hanya itu, kami juga bisnis yang berasal dari community and for community. Sorghum ini sangat jarang dibahas atau bahkan dikembangkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, kita berpikir untuk mengemas sorghum agar lebih praktis,” ujar Audrey.
Kolaborasi Antarprodi yang Solid
Pembentukan tim ini berawal dari inisiatif Audrey yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan dosen Program Studi Manajemen UMN, Elissa Dwi Lestari, S.Sos., M.S.M. Elissa yang juga menjadi dosen pembimbing menilai kekuatan tim terletak pada keberagaman latar belakang akademik.
“Hal ini memungkinkan adanya kolaborasi dan kompetensi yang saling mengisi antara satu anak dengan anak yang lain, ya. Semua anggota tim kritis dan daya juangnya tinggi. Jadi, mau diajak berdiskusi, terbuka dengan masukan dan mau diajak berjuang,” jelas Elissa.
Dari sisi pengembangan mahasiswa, Elissa melihat perkembangan yang signifikan. Menurutnya, para mahasiswa menunjukkan semangat saling berbagi dan belajar satu sama lain. Ada kemauan untuk mengajarkan hal-hal yang sudah dikuasai, sekaligus keterbukaan untuk mempelajari hal-hal baru yang belum dipahami. Sebagai sebuah tim, kata Elissa, mereka tumbuh bersama—baik dari segi pengetahuan, pengalaman, maupun kapabilitas. Hubungan kerja sama ini terlihat semakin solid karena masing-masing saling memperkuat dan melengkapi.

Deretan penghargaan yang diraih tim mahasiswa UMN dalam ajang internasional Global Innovation Sprint 2025.
Kolaborasi lintas prodi ini, menurut Audrey, juga justru memperkuat pembagian peran dan meningkatkan efektivitas kerja tim. “Saya sebagai CEO tidak perlu multi-tasking yang terlalu banyak, melainkan lebih fokus dalam memimpin alur kerja tim agar tidak ada miskomunikasi,” ungkapnya.
Audrey juga membagikan pengalaman kepemimpinannya yang unik selama proses kompetisi. Ia mengaku tidak dapat menghadiri pitching secara langsung karena alasan pribadi, dan harus menyerahkan tugas presentasi kepada COO tim.
“Sebelum berangkat, saya lebih banyak mentor apa yang perlu dikatakan nanti saat pitching. Memperhatikan waktu dan kata-kata yang perlu atau tidak perlu dikatakan. Walaupun tidak berada di sana, tapi saya sering sekali berusaha untuk membangkitkan semangat tim,” tuturnya.
Dalam upayanya menghadirkan pengalaman yang berkesan bagi juri, Audrey menciptakan blindbox berisi keychain dalam bentuk kemasan produk sebagai alternatif dari prototype.

Peter, William, dan Kelvin (kiri ke kanan) berpose dengan bendera UMN sebelum keberangkatan menuju kompetisi internasional Global Innovation Sprint 2025.
Salah satu anggota tim, Peter Huang sebagai CFO, juga mengakui kerja sama lintas prodi ini sangat penting karena dalam kompetisi business plan ini memerlukan banyak ilmu yang variatif. “Dari berbagai prodi yang memiliki spesialitas yang berbeda, kami bisa membuat strategi bisnis yang bisa mencakup berbagai hal seperti marketing, finansial, dan website development dengan matang,” tambah Peter.
Elissa pun berharap agar pencapaian ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMN lainnya. Menurutnya, kompetisi justru menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis dalam menyelesaikan permasalahan nyata, sekaligus memperluas jejaring dengan mahasiswa dari luar UMN. Ia menambahkan bahwa kemenangan dalam kompetisi juga dapat menjadi nilai tambah dalam portofolio untuk mendukung karier ke depannya.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.