
FTI Expert Talk : Implementasi AI di Industri HealthTech dan Environment
Juli 2, 2025
UMN Makin Mendunia, Raih Pengakuan dalam THE Impact Rankings
Juli 4, 2025
Foto bersama jajaran Fakultas Teknik dan Informatika dan Dr. Suputa (Dok. UMN)
Tangerang – Fakultas Teknik dan Informatika UMN mengadakan Expert Talk hari kedua pada Kamis, (03/07/2025). Expert talk hari kedua ini membahas tentang “Implementasi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) di Pertanian”. Expert talk ini dinarasumberi oleh Dr. Suputa selaku Head of Master in Pest Science Faperta Universitas Gadjah Mada.
Berbagai bidang saat ini sudah banyak memanfaatkan teknologi, seiring berkembangnya teknologi berkembang juga bidang-bidang yang ada. Sebelumnya Expert Talk yang diadakan oleh Fakultas Teknik dan Informatika UMN membahas tentang implementasi AI di bidang HealthTech dan Environment, pada kesempatan ini membahas di bidang Pertanian.
“Saat ini pertanian global mengalami berbagai tantangan seperti wabah hama, kekurangan tenaga kerja, dan cuaca yang tidak menentu. Berbagai faktor yang mendorong hal ini, namun dengan adanya tenaga AI dan juga IoT sangat membantu bidang pertanian dalam pengambilan data yang tepat waktu dan sinergis”, ucap Suputa
Suputa juga mengatakan penerapan AI dalam bidang pertanian membantu dalam pengelolaan hama, bisa mendiagnosa jenis hama dan memprediksi, melihat hama yang tidak konsisten dan penggunaan pestisida yang tidak stabil tanpa acuan data yang jelas.
“Penggunaan IoT dan AI ini bisa memberikan solusi yang efektif, sehingga kita bisa mengatur penggunaan pestisida yang tepat tidak berlebihan dan tidak kekurangan, menurut saya dengan integrasi teknologi bisa berdampak ke lingkungan yang lebih sustainable. Kenapa bisa sustainable karena menciptakan smart farming dan tidak ada pencemaran lingkungan, jadi IoT dan AI sangat mendukung pertanian yang berkelanjutan tidak ada pemusnahan hama tapi bisa mengelola agar lingkungan ini lebih lestari”, tambah Suputa.
Suputa juga memberikan pengalamannya dalam menggunakan sensor AI di pertanian. AI bisa melihat hama di tanaman dan melakukan perhitungan jumlah hamanya. Namun memang harus mempelajari hama itu sendiri dan persebaran hamanya, tidak bisa memasang sensor dengan asal.
“Sangat memungkinkan jika dari UMN ingin berkolaborasi, karena pada bidang pertanian tidak hanya khusus pertanian saja. Keseluruhan UGM sendiri sangat terbuka dengan kolaborasi, dan ini akan sangat dibutuhkan dan membantu nantinya. Mahasiswa dan dosen bisa terlibat dalam kolaborasi”, tambah Suputa.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.