
Halal Bihalal UMN 2025: Mempererat Silaturahmi dan Komitmen Inovasi Pendidikan Menuju World Class University
Mei 8, 2025
Producer Visinema Novia Puspa Sari & Aktor Kristo Immanuel Hadiri Sinetalk UCIFEST ke-16
Mei 13, 2025
Kuliah tamu bersama Dr. Sopon Pornchokchai, Ph.D., D.FIABCI, CRS, MRICS, Presiden FIABCI, Thailand (Dok. UMN)
TANGERANG – Pada Senin (5/5/2025), Program Studi Profesi Arsitektur (PPAR) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Exploring Property Value After Natural Disaster in Southeast Asia”. Kuliah umum ini mengundang Dr. Sopon Pornchokchai, Ph.D., D.FIABCI, CRS, MRICS, Presiden FIABCI, Thailand.
Menurut situs resmi FIABCI, Sopon telah memiliki pengalaman dalam penelitian dan penilaian real estat sejak tahun 1982. Ia mengajar para penilai, broker, pengembang, pemodal, perencana, dan konsultan di tingkat sarjana dan pascasarjana di Thailand dan luar negeri. Saat ini, Sopon adalah Presiden FIABCI Thai, Yayasan Penilai dan Agen Properti Thailand, dan Badan Urusan Real Estat, perwakilan IAAO untuk Thailand, Direktur Sekolah Bisnis Real Estat Thailand, dan anggota Forum Penilaian Global dari Yayasan Penilai (AS).
Sopon memulai presentasinya dengan berbagi beberapa studi kasus di berbagai negara dan kota di seluruh Asia Tenggara dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi nilai properti. Salah satu kasus yang ia sebutkan adalah Tsunami Samudera Hindia tahun 2004 yang berdampak pada 13 negara Asia dan Afrika. Ia memulai dengan menceritakan bagaimana Aceh terkena dampaknya, menunjukkan foto-foto bangunan sebelum dan sesudah tsunami, dan sebuah fakta menarik.
“Setelah bencana, banyak orang mungkin panik, mereka mungkin menjual tanah atau rumah mereka dengan harga yang sangat rendah. Dalam kasus Aceh, harga (properti) naik karena banyaknya bantuan internasional. Banyak LSM yang datang dan menghabiskan banyak uang di sana,” ujar Sopon.
Ia juga menceritakan bagaimana Phuket, Thailand, terkena dampak Tsunami Samudera Hindia. Sebanyak 5.300 orang meninggal dunia, dan selama satu tahun pertama setelah kejadian tersebut, banyak orang yang tidak berani pergi ke Phuket.
“Banyak yang takut dengan hantu,” kata Sopon. Banyak media melaporkan peningkatan penampakan hantu di Phuket setelah kejadian tersebut (baca artikel tentang hal ini di sini). Dia kemudian melanjutkan dengan berbagi studi kasus lain dari negara-negara yang telah dia kunjungi untuk melakukan survei, menunjukkan bagaimana harga tanah meningkat berkat rekonstruksi, renovasi, dan faktor lainnya.
Setelah presentasi Sopon, sesi tanya jawab dilakukan. Berbagai pertanyaan menarik dan penting diajukan, seperti perubahan perspektif tentang kepemilikan properti, keberlanjutan ekonomi, dan pengembangan masyarakat, peran Pemerintah dalam pemulihan nilai properti, efek jangka panjang dari bencana alam terhadap nilai properti, dan masih banyak lagi.
Setelah kuliah umum, Sopon menyemangati para mahasiswa dengan menekankan pentingnya pembelajaran seumur hidup untuk pertumbuhan profesional, dan tidak ada yang terlalu tua untuk belajar sesuatu yang baru.
“Saya berusia 67 tahun, setiap kali ada sesuatu yang baru seperti AI dan sejenisnya, sangat sulit bagi saya untuk mempelajarinya, tetapi kita perlu belajar demi pertumbuhan profesional kita. Kita harus terus belajar untuk menjadi lebih modern dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” kata Sopon.
Kesimpulannya, meskipun ada prediksi bahwa nilai properti akan menurun setelah bencana alam, namun nilai properti terus meningkat berkat suntikan dana dan penghentian kegiatan ekonomi. Penurunan nilai properti setelah bencana alam lebih disebabkan oleh kondisi keuangan global.
Kuliah umum berakhir dengan lancar, memberikan para mahasiswa wawasan yang berharga mengenai hubungan yang kompleks antara bencana alam dan nilai properti di Asia Tenggara. Presentasi Dr. Sopon Pornchokchai yang menarik dan studi kasus dunia nyata memicu diskusi yang mendalam, sementara tanya jawab interaktif memperdalam pemahaman para peserta. Acara ini meningkatkan pengetahuan akademis dan menginspirasi para mahasiswa untuk merangkul pembelajaran seumur hidup dalam perjalanan profesional mereka.
By Levina Chrestella Theodora | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.