
5 Peluang Karier Berkelanjutan untuk Mahasiswa
Oktober 26, 2025
Peran AI dalam Meningkatkan Sustainability
Oktober 26, 2025
4 Contoh Teknologi Hijau di Kampus (Sumber:Unsplash/Jakub Zerdzicki)
Universitas bukan hanya pusat pembelajaran tetapi juga laboratorium hidup untuk inovasi dan keberlanjutan. Di seluruh dunia, kampus-kampus mulai mengadopsi teknologi hijau untuk mengurangi jejak karbon, menekan biaya operasional, dan menjadi teladan gaya hidup ramah lingkungan bagi generasi berikutnya.
Berikut 4 teknologi hijau yang kini semakin umum ditemukan di lingkungan kampus modern!
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Fokus pada Green Technology.
Contoh Teknologi Hijau di Kampus Modern
-
Atap Panel Surya
Panel surya yang dipasang di atap gedung, kanopi parkir, atau area terbuka membantu universitas memanfaatkan energi terbarukan. Jika dikombinasikan dengan baterai penyimpanan, kampus dapat menampung energi berlebih di siang hari dan menggunakannya saat kebutuhan puncak. Hasilnya adalah tagihan listrik yang lebih rendah sekaligus ketahanan energi yang lebih baik jika terjadi gangguan listrik.
-
Gedung Hemat Energi (HVAC, Pencahayaan, dan Kualitas Udara)
Kampus hijau menggunakan Building Management System (BMS) untuk memantau tingkat hunian, suhu, kelembapan, serta pencahayaan. Sistem ini secara otomatis menyesuaikan pendingin udara (HVAC), ventilasi, dan pencahayaan sesuai kebutuhan nyata.
Dampaknya, konsumsi energi turun drastis tanpa mengorbankan kenyamanan. Kontrol pintar ini juga meningkatkan kualitas udara dalam ruang, yang penting untuk konsentrasi belajar dan kesehatan penghuni.
Baca juga: Green Job: Peluang Karir Baru untuk Mahasiswa!
-
Panen Hujan & Daur Ulang Greywater
Air merupakan sumber daya berharga, dan kampus kini mengembangkan cara kreatif untuk menghematnya. Sistem pemanenan air hujan mengumpulkan dan menyimpan air untuk penyiraman tanaman dan flush toilet, sementara daur ulang greywater memproses air bekas ringan dari wastafel atau shower agar bisa digunakan kembali. Melakukan ini mengurangi tekanan pada pasokan air kota sekaligus mendidik mahasiswa mengenai pentingnya konservasi air.
-
Sampah Organik Jadi Sumber Daya (Kompos & Biodigester)
Kantin kampus menghasilkan limbah organik dalam jumlah besar. Alih-alih dibuang ke TPA, banyak universitas kini mengolahnya melalui fasilitas kompos atau biodigester. Kompos bisa digunakan untuk menyuburkan taman kampus, sementara biodigester menghasilkan biogas yang dapat menggantikan bahan bakar konvensional. Selain mengurangi emisi metana dari sampah, sistem ini juga membuka peluang riset langsung bagi mahasiswa di bidang lingkungan dan rekayasa.
Mengapa Teknologi Hijau di Kampus Penting?
Teknologi hijau di universitas tidak hanya bisa menghemat biaya dan berdampak positif untuk lingkungan, tapi juga mendorong generasi baru untuk melek isu lingkungan. Mahasiswa yang belajar di lingkungan berkelanjutan cenderung membawa kebiasaan ramah lingkungan ke kehidupan pribadi maupun karier mereka.
Kampus juga berperan sebagai laboratorium nyata, tempat calon pembuat kebijakan, insinyur, dan pemimpin bisnis melihat contoh konkret praktik keberlanjutan. Selain itu, penerapan teknologi hijau meningkatkan reputasi universitas dan menarik mahasiswa, dosen, serta mitra yang peduli pada tanggung jawab lingkungan.
Baca juga: Fasilitas dan Teknologi Hijau di Kampus Modern Berkelanjutan.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN): Kampus Hijau yang Diakui
Salah satu contoh terkemuka di Indonesia adalah Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Tangerang. Dikenal dengan gedungnya yang unik dan ramah lingkungan, UMN menerapkan desain hemat energi seperti double façade dan sistem amplop bangunan yang mengurangi beban pendinginan.
UMN secara konsisten meraih pengakuan di UI GreenMetric World University Rankings, dengan posisi 128 dunia pada tahun 2024 serta dinobatkan sebagai kampus swasta paling berkelanjutan di wilayah Jabodetabek. Selain itu, UMN juga telah meraih Times Higher Education (THE) Ranking Impacts 2025. Dalam THE Ranking Impacts UMN mendapatkan ranking 801-1000 pada World Rank.
Semua prestasi ini menegaskan komitmen UMN dalam mengintegrasikan keberlanjutan pada infrastruktur maupun budaya akademiknya.
Konklusi
Dengan mengimplementasikan teknologi seperti tenaga surya, gedung pintar, sistem air sirkular, pengolahan limbah organik, dan pusat data hijau, universitas bukan hanya mengurangi dampak lingkungannya, tetapi juga mendidik generasi penerus sebagai pemimpin keberlanjutan masa depan.
By Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.




